Mobil Listrik Asal Korea Selatan Diproduksi di Karawang Mulai 2022
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan perusahaan asal Korea Selatan, Hyundai sudah siap memproduksi mobil listrik secara massal pada tahun 2022. Pembangunan pabrik di Karawang sudah 65 persen.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan perusahaan asal Korea Selatan, Hyundai sudah siap memproduksi mobil listrik secara massal pada tahun 2022. Pembangunan pabrik di Karawang sudah 65 persen.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut Hyundai Motor merupakan satu dari perusahaan asal luar negeri yang masih yakin menanamkan modal di Jawa Barat meski di tengah pandemi. Apalagi, mereka berkomitmen memproduksi mobil listrik pada tahun 2022.
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Apa yang dikatakan Ridwan Kamil terkait Ketua Tim Sukses? Sebelumnya, bakal calon gubernur (cagub) Jakarta Ridwan Kamil (RK) akan mengumumkan ketua Tim Sukses (Timses) Pemenangan RIDO alias Ridwan-Suswono dalam waktu dekat. Hal ini disampaikan Ridwan Kamil usai melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) di kediaman Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024)."(Ketua timses) sehari dua hari pasti saya kabari," kata RK kepada wartawan di Jakarta.
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
-
Kenapa Ridwan Kamil memberikan anggaran untuk RW di Jakarta? Usulannya tersebut agar warga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian di wilayahnya masing-masing. "Masa Bandung bisa, Jakarta nggak? Apa yang terjadi? RW-RW warganya ikut mikirin mendesain sendiri wilayahnya. Coba bayangkan," jelasnya.
"Kami mendukung dan membuat komitmen mengenai energi hijau. Kami membeli mobil dinas dengan tenaga listrik," kata dia dalam pembukaan West Java Investment Summit, di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Senin (16/11/2020).
Ia mengklaim, provinsi Jawa Barat masih menjadi pilihan para investor. Dari data yang dimiliki, skor yang dimiliki adalah 4,6 untuk daya kompetisi. Makin rendah nilainya, makin kompetitif. Itu dari semua provinsi di Indonesia.
"Indonesia di angka 7-an sekian. Provinsi lain lebih di angka itu. Kami sangat bangga setara dengan Vietnam dan Thailand dari sisi daya kompetisi. Di Jabar infrastrukturnya baik, SDM-nya baik.
Sementara itu, COO & Vice President Hyundai Motor Asia Pasific Hq Lee Kang Hyun menyebut pabrik Hyundai motor rampung pada akhir tahun 2021. Artinya, produksi mobil secara massal bisa dimulai pada tahun depan.
"Tahun 2022 mulai memproduksi mobil listrik di Indonesia dan jual lokal," kata dia.
Ridwan Kamil sendiri ia sebut sudah melakukan pemesanan untuk mobil listrik. Ini menjadi salah satu hal yang baik dalam mengenalkan teknologi baru kepada masyarakat luas.
"Gubernur (Jabar) sudah belanja mobil listrik pertama di Indonesia, saya berterima kasih kepada pak Ridwan Kamil sebagai gubernur, ini memang bisa jadi kerjasama antara swasta dan goverment, bisa memperkenalkan mobil listrik kepada umum dan negara, ini merupakan perjanjian kuat," pungkas Lee.
Hyundai sudah menyiapkan bahan baku sesuai TKDN di atas 40 persen agar bisa melakukan ekspor ke negara lain. Semuanya ia sebut sudah lengkap dan ada komponen industri dari banyak perusahaan yang sekarang sedang disuplai.
Disinggung mengenai teknologi baterai yang masih mahal, ia mengatakan hal ini perlu dukungan lebih dari pemerintah pusat hingga daerah. Artinya, perlu ada investor lain yang bergerak khusus memproduksi baterai.
"Jadi itu sesuai dengan kebijakan pemerintah secepatnya di Indonesia sudah ada industri yang utuhnya, supaya (baterai) bisa langsung disuplai, sebelum itu (terealisasi) mau tidak mau perlu impor dulu baterainya. Tapi sesuai dengan kebijakan pemerintah, saya yakin dalam waktu dekat ada investasi yang bisa menghadirkan local battery," pungkasnya.
Baca juga:
Pemerintah Kejar Target 10 Ribu SPKLU di 2025
Layanan Purnajual EV Hyundai: Garansi Baterai 8 Tahun dan Gratis Biaya Perawatan
Mengenal Hyundai Kona Electric dan Ioniq Electric, Mobil Listrik Murni Rp 600 Jutaan
Jadi Game Changer, Hyundai Indonesia Pasarkan Dua Mobil Listrik Murni Sekaligus
Menko Luhut Harap Indonesia Jadi Pasar Utama Mobil Listrik ASEAN
Transjakarta Targetkan Seluruh Armadanya Berteknologi Listrik pada 2030