Mobilitas Tinggi Sejak AKB, Diprediksi ada Ribuan Kasus Baru Covid-19 di Jabar
Kemudian ada 9 daerah berisiko sedang yaitu kabupaten Bandung Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Bekasi Kabupaten Bogor Kabupaten Purwakarta Kabupaten Subang Kota Bandung Kota Bekasi dan Kota Bogor sedangkan sisanya yang lain masih termasuk ke dalam zona kuning atau resiko rendah.
Pelonggaran aktivitas setelah tidak ada lagi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi berpengaruh pada zona kerawanan di sejumlah daerah di Jawa Barat. Mobilitas masyarakat di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang kembali tinggi diprediksi akan ada ribuan kasus positif Covid-19 dalam waktu dekat.
Perwakilan Divisi Perencanaan Riset dan Epidemiologi Gugus Tugas Provinsi Jawa Barat, dr Bony Wiem Lestari mengatakan untuk periode 27 Juli sampai 2 Agustus itu ada satu zona resiko tinggi yaitu kota Depok.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Kemudian ada 9 daerah berisiko sedang yaitu kabupaten Bandung Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Bekasi Kabupaten Bogor Kabupaten Purwakarta Kabupaten Subang Kota Bandung Kota Bekasi dan Kota Bogor sedangkan sisanya yang lain masih termasuk ke dalam zona kuning atau resiko rendah.
Indikator zona Resiko yang digunakan itu meliputi 3 aspek, aspek epidemiologi, surveilans, kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan. Jika dijabarkan, 14 indikator yang digunakan antara lain laju positif, laju probable, laju kesembuhan, laju kematian, laju yang sembuh daripada yang positif, jumlah tempat tidur tempat isolasi, jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan, jumlah spesimen yang diperiksa PCR, kemudian positivity rate, dan juga laju insidensi dan kematian per 100.000 penduduk
"Jadi angka reproduksi efektif kita gunakan untuk triangulasi. indikator ini kami ukur secara rutin setiap minggu," kata dia saat konferensi pers di GOR Saparua Kota Bandung, Jumat (7/8).
Peningkatan zona risiko ini mulai terjadi saat relaksasi atau tidak ada lagi PSBB tingkat provinsi pada 26 Juni 2020. Pekan sebelumnya, yakni tanggal 20 sampai 26 Juli itu Jabar hanya memiliki 9 zona sedang kemudian tidak ada yang resiko tinggi. Ditarik lebih jauh lagi, dengan periode 16 Juli sampai 19 Juli Jabar hanya punya tiga daerah sedang. Tapi untuk di minggu ini ada yang risiko tinggi.
"Jadi kelihatannya memang ada efek dari pelonggaran ini peningkatan yang kabupaten kota yang menjadi resiko sedang. Jadi kita waspadai bersama peningkatan ini terjadi antara lain dengan ditemukannya kasus klaster terbaru ya," ucap dia.
"Jadi yang ada kasus impor itu terjadi karena ada memang mobilitas penduduk terutama mereka yang berasal dari wilayah transmisi lokal yang masuk ke Jawa Barat, kemudian ada Cluster perkantoran, kemudian kita juga lihat ada klaster keluarga di mana sekarang mulai lebih banyak, juga Cluster tenaga kesehatan," ia melanjutkan.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Barat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, sekaligus bisa menahan diri dari kegiatan kegiatan atau aktivitas yang juga bisa memicu adanya kerumunan.
Terkait pemeriksaan tes PCR, sampai dengan kemarin kita sudah ada di angkat sekitar 171.000, tapi angka positivity rate kita masih cukup tinggi ya update terakhir tanggal 28 Juli itu masih sekitar 7,5 persen artinya masih di atas 5 persen.
"Rata-rata data angka reproduksi efektif periode 26 Juli sampai 2 Agustus itu juga sedikit meningkat di 1,23. Jadi kita memprediksikan dari pemodelan yang di kerjakan itu akan ada penambahan kasus satu bulan kedepan sebanyak sekitar 2.200 sampai 3.000 kasus positif yang baru," kata dia.
Lebih lanjut, ia menambahkan. status kecamatan berwarna hijau di Jawa Barat, pada tanggal 26 Juli kita ada di 247 Kecamatan. Tapi tanggal 5 Agustus itu menurun menjadi 228. Sehingga total persentase kecamatan zona hijau di Jawa Barat itu ada sekitar 36 persen.
Ada 7 kabupaten yang persentase zona Kecamatan hijaunya itu di atas 50 persen yaitu Kabupaten Tasikmalaya Sumedang Garut Ciamis Cianjur Sukabumi dan Majalengka.
"Kami dari divisi pre masih melakukan analisis lebih lanjut di 7 kabupaten kota ini terkait analisis kependudukan, kemudian sarana prasarana, dan juga konektivitas internet, untuk terkait persiapan dari pembukaan sekolah," pungkasnya.
(mdk/rhm)