Momen Harkitnas, Bupati Banyuwangi Ajak Masyarakat Bangkit dari Pandemi
Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap 20 Mei, bagi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjadi momentum penting untuk membangkitkan seluruh komponen masyarakat seusai pandemi.
Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap 20 Mei, bagi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjadi momentum penting untuk membangkitkan seluruh komponen masyarakat seusai pandemi.
"Momentum Harkitnas ini, harus kita jadikan untuk membangkitkan kembali semangat kita seusai dibekap pandemi selama dua tahun terakhir ini," kata Ipuk, Jumat (20/5).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa KIK Pecel Rawon penting bagi Banyuwangi? “Alhamdulillah, satu persatu kita berhasil menginventarisir warisan kekayaan tradisional kita. Kali ini pecel rawon sudah sah diakui berasal dari Banyuwangi,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
Pandemi covid 19, imbuh Ipuk, tidak harus dirutuki. Tapi, harus dijadikan pemicu untuk memunculkan inovasi. "Sebagaimana para pendahulu yang terus bangkit meski di bawah kungkungan penjajah. Mereka bergerak untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia," ujarnya.
Kebangkitan ekonomi pasca pandemi, lanjut Ipuk, menjadi salah satu fokus yang sedang dikembangkan. Pada awal pandemi, 2019, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi sebesar 5,55 persen. Saat pandemi mulai memasuki Banyuwangi pada tahun berikutnya, ekonomi langsung terkontraksi di angka minus 3,58 persen.
"Menghadapi situasi demikian, kami tidak ingin hanya berpangku tangan. Kami meluncurkan berbagai inovasi untuk segera membangkitkan sektor ekonomi yang terpukul keras. Seperti halnya UMKM Naik Kelas, ongkir gratis dan lain sebagainya,"
Dengan berbagai program pemulihan ekonomi dan sinergitas penanganan pandemi, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi mampu bangkit. "Dari yang awalnya minus 3,58 persen, alhamdulillah, pada 2021 ini, pertumbuhan ekonomi kita tumbuh 4,08 persen. Jumlah ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur (3,57 persen) dan nasional (3,69 persen)," papar Ipuk.
Sementara itu, Ketua DPC Veteran Banyuwangi, Kusnari, mengaku peringatan kebangkitan nasional ini memberikan arti yang mendalam.
"Saya selaku veteran pejuang kemerdekaan sangat antusias sekali dengan peringatan ini. Kebangkitan nasional memang harus terus kita perjuangkan. Kita harus bisa mempertahankan wilayah kita walau sejengkal tanah pun. Dan bagi generasi muda, saya berpesan agar mereka terus berjuang mengisi pembangunan," pungkasnya.
Kabuoaten Banyuwangi memperingati Hari Kwbangkitan Nasional salah satunya dengan menggelar ziarah ke TMP Wisma Raga Satria dan upacara bendera. Acara tersebut dihadiri anggota Forum Pimpinan Daerah. Antara lain Kapolresta AKBP Deddy Fouri Millewa, Danlanal Letkol Laut (P) Ansori, Dandim Letkol Kav Eko Julianto Ramadan. Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Muhammad Ali Mahrus. Hadir pula Sekretaris Daerah Mujiono, pimpinan instansi vertikal, dan para kepala SKPD. (*)
(mdk/hrs)