Momen Haru Ribuan Warga Antar Pebalap Afridza ke Peristirahatan Terakhir
Sebuah banner yang bertuliskan 'Welcome home, Champ!!' seakan menjadi tanda pebalap kebanggaan Kota Tasikmalaya itu akan pulang dan tak akan kembali lagi ke dunia.
Jenazah pebalap motor asal Kota Tasikmalaya yang meninggal di sirkuit Sepang, Malaysia, Afridza Syach Munandar tiba di tanah kelahirannya sekitar pukul 21.30 WIB. Kedatangan jenazah Afridza disambut bak pahlawan oleh ribuan warga sejak memasuki gerbang Kota Tasikmalaya di Kecamatan Indihiang.
Iring-iringan motor dari sejumlah klub dan polisi yang jumlahnya ribuan mengawal perjalanan jenazah Afridza sampai rumah duka di Perumahan Tamansari Indah, Kelurahan Karsamenak, Kawalu, Tasikmalaya. Sebuah banner yang bertuliskan 'Welcome home, Champ!!' seakan menjadi tanda pebalap kebanggaan Kota Tasikmalaya itu akan pulang dan tak akan kembali lagi ke dunia.
-
Kapan pencurian motor itu terjadi? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi.
-
Kapan Pegi Setiawan menerima hadiah sepeda motor? Pegi menerima langsung sepeda motor yang diberikan pada Minggu (14/7).
-
Dimana kecelakaan tunggal pemotor itu terjadi? Lokasi terjatuhnya sang pemotor begitu dekat dengan laju kendaraan dinas para pejabat.
-
Kenapa Paspampres mengganti motor trail saat mengawal Jokowi di Lampung? Menariknya, Paspampres bermotor yang biasa mengawal Jokowi dengan motor gede sampai ganti motor trail. Nampak empat anggota Paspampres pengawal Jokowi yang biasa berboncengan sepeda gede, mengendarai motor trail berpelat TNI.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
-
Kenapa motor terasa bergetar saat dikendarai? Terdapat 3 penyebab dari sepeda motor terasa bergetar saat dikendarai. Yuk simak!
Tangis keluarga pecah ketika jenazah Afridza tiba di rumah duka. Doa dan tahlil pun terus berkumandang dari ribuan pelayat. Tim Honda saat itu langsung menyerahterimakan jenazah Afridza kepada keluarganya.
©2019 Merdeka.com
Saat disemayamkan, doa dan lantunan ayat suci Al-Quran terdengar dari dalam dan luar rumah duka. Sejumlah pejabat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemkot Tasikmalaya tampak hadir di rumah duka dan memberikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga.
Beberapa saat setelah didoakan, jenazah Afridza langsung dibawa ke Masjid Al-Muttaqin untuk disalatkan. Kemudian, jenazah dibawa ke rumah neneknya untuk kembali didoakan lalu dibawa ke lokasi pemakaman di Kampung Sambongbencoy, Sambongjaya, Mangkubumi, Tasikmalaya.
Lokasi dari rumah nenek Afridza menuju tempat pemakaman berjarak sekitar 1,5 kilometer. Selama perjalanan, klub motor, pelayat hingga aparat menyertai perjalanan Afridza ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Sesampainya di lokasi pemakaman, jenazah Afridza langsung dikebumikan. Tangis keluarga dan teman-teman kembali pecah. Meski menangisi kepergian Afridza, keluarga mengaku ikhlas. Keluarga dan kerabat menyebut Afridza adalah pemuda hebat yang telah berjuang mengharumkan nama Indonesia di mata dunia dengan kemampuannya dalam memacu kuda besi.
Afridza di Mata Sahabat
Salah satu sahabat Afridza yang juga bergelut di dunia balap motor, Anggi Purnama Putra (30) mengaku sangat kehilangan sosok almarhum. Di matanya, Afridza merupakan sosok pebalap yang tekun dan giat berlatih.
Anggi mengaku sempat berbicang dan latihan bareng dengan Afridza pada Minggu (27/10). "Saat itu almarhum sempat ngajak saya ke Gunung Galunggung menggunakan sepeda untuk latihan fisik tapi tidak jadi," kenangnya.
Selain tekun dan rajin berlatih, Anggi menyebut Afridza selalu berperilaku baik dan santun baik kepada senior juga juniornya. Tidak jarang Afridza juga berbagi pengalamannya di lintasan balapan motor.
"Yang pasti dia tidak pernah kelewatan salat lima waktu," ucapnya.
Afridza Ingin Buat Kafe
Keluarga menyebut Afridza memiliki keinginan sebelum meninggal dunia yakni membuat kafe. Irwan Munandar, ayahanda Afridza mengatakan tujuan anaknya membuat kafe agar menjadi titik kumpul bagi teman-temannya.
"Kita akan meneruskan keinginan Afridza dengan membuka kafe dan juga sekaligus museum yang memerlihatkan barang-barang milik Afridza. Kita ingin merealisasikan kemauannya," ujarnya.
Afridza merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Irwan Munandar dan Ersa Maya Sriwenda. Selain Afridza, Irwan mengaku salah satu anaknya juga menunjukan bakatnya dalam balap motor.
Namun, Irwan menuturkan istrinya melarang anak-anaknya untuk kembali balap motor karena trauma atas kejadian yang menimpa Afridza.
Afridza Pebalap Sopan dan Saleh
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat, Hadi Fahrul mengenal almarhum sebagai pebalap yang sopan dan saleh. Dia menyebut Afridza tidak pernah ketinggalan melaksanakan kewajiban salat lima waktu.
"Almarhum juga merupakan sosok yang tekun dan selalu giat berlatih. Tak semua orang mampu berlaku seperti Afridzal, di mana ia hampir berlatih dan balapan setiap hari. Almarhum sudah seperti anak saya sendiri, kita begitu dekat, terus komunikasi. Saya jujur sangat terpukul, tapi ini rencana Allah," ucap Hadi.
Dia menerangkan IMI sangat kehilangan sosok Afridza. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, IMI Jabar melakukan iring-iringan mengawal ambulans yang membawa Afridza sejak keluar dari pintu tol Cileunyi hingga rumah duka di Kota Tasikmalaya.
"Bukan hanya IMI yang merasa kehilangan. Lebih dari itu, seluruh masyarakat Jabar dan Indonesia ikut berduka atas kepergian Afridza," tuturnya.
Ucapan Duka Cita Ridwan Kamil
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat, Engkus Sutisna ikut menyambut kedatangan jenazah Afridza di rumah duka. Dia menitipkan pesan khusus dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kepada keluarga.
"Saya menyampaikan salam belasungkawa dari Gubernur, karena saat ini beliau tak bisa hadir. Pemprov turut berduka atas kepergian Afridza. Semoga almarhum diterima segala amal ibadahnya dan keluarga diberikan ketabahan," ujarnya.
Engkus mengatakan Afridza adalah pahlawan olahraga Jawa Barat karena bukan hanya berkiprah di ajang balap motor nasional, namun juga membawa nama Indonesia di dunia internasional.
"Dia gugur di Sepang Malaysia. Saya atas nama pemerintah turut berduka cita sedalam-dalamnya," katanya.
Baca juga:
Jenazah Pebalap Afridza Munandar Dimakamkan Malam Ini di Tasikmalaya
Hasil Autopsi, Pebalap Afridza Meninggal Karena Cedera di Kepala
Selesai Diautopsi, Jenazah Pembalap Afridza akan Segera Dibawa ke Tanah Air
Kagetnya Keluarga Lagi Nobar Afridza Balapan Hingga Dapat Kabar Meninggal