MPR Minta Proyek Pembangunan di Wadas Disetop Dulu Imbas Konflik Warga & Aparat
Peristiwa pengerahan aparat mengawal pengukuran tanah itu menimbulkan luka bagi masyarakat Wadas.
Wakil Ketua MPR RI Fraksi Gerindra Ahmad Muzani meminta pemerintah menahan sementara proyek pembangunan di Wadas, Purworejo. Hal ini menyusul penolakan warga yang menyebabkan terjadi konflik dengan aparat. Pemerintah berencana memanfaatkan lahan di Wadas untuk proyek Bendungan Bener.
Muzani mengusulkan agar pemerintah tidak melanjutkan dahulu pembangunan karena situasi masih panas. Ia menyarankan agar dilakukan pendekatan dengan masyarakat.
-
Apa masalah yang dihadapi warga di Desa Paja, Lebak akibat musim kemarau? Musim kemarau melanda sejumlah daerah di wilayah Banten. Akibatnya, masyarakat yang terdampak langsung mengalami kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti yang terjadi di Desa Paja, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Di sini, warganya harus rela berjalan kaki sejauh 1 kilometer demi mendapatkan beberapa jerigen air bersih.
-
Apa yang terjadi pada bidan desa itu? Sebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit kelumpuhan secara tiba-tiba. Ia pun hanya bisa terbaring lemah dan tidak mampu menjalankan tugas seperti biasa.
-
Apa yang terjadi di Desa Sidomulo, Pekalongan akibat hujan deras? Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Apa yang dilakukan warga Desa Mliwis saat Nyadran? Ratusan warga di sana berkumpul dan makan bersama di area makam leluhur. (Foto: YouTube Liputan6) Tradisi berkumpul bersama itu sudah diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur. Mereka berkumpul di kompleks dengan membawa berbagai jenis makanan seperti jajanan pasar, kuliner tradisional, hingga ingkung ayam jago yang dibawa menggunakan tenong, sebuah tempat makan yang terbuat dari anyaman bambu.
-
Kapan hujan deras terjadi di Desa Sidomulo? Sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras.
-
Apa yang ditemukan di desa Abad Pertengahan tersebut? Tim juga menemukan benteng bukit kecil berbentuk oval yang dianggap sebagai kastil kaum bangsawan setempat. Dalam penggalian selama dua pekan tahun ini, kastil beserta parit dan tembok benteng di depannya diperiksa dengan cermat. Tim penggalian berhasil mendokumentasikan lebih dari 2.000 temuan, termasuk tapal kuda, paku besi, genteng, dan sejumlah pecahan tembikar.
"Sebaiknya menurut saya, menurut kami ditahan dulu. Pengukuran dan target-target pembangunan saya kira itu menjadi penting tetapi karena ada situasi seperti ini sebaiknya ditahan dulu, sambil terus dilakukan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/2).
Sekretaris Jenderal Gerindra ini meminta pemerintah sabar menghadapi masyarakat. Peristiwa pengerahan aparat mengawal pengukuran tanah itu menimbulkan luka bagi masyarakat Wadas.
"Menghadapi masyarakat kita harus dobel kesabaran, kita harus dobel kekuatan. Karena ini lah suatu, dan di manapun selalu begitu," ujar Muzani.
"Apalagi ini telah menimbulkan luka di hati masyarakat. Toh ini bukan sebuah target yang harus dilakukan cepat, harus tahun ini, kan enggak juga," ucapnya.
Muzani menyayangkan seolah pemerintah tidak sabar dalam melakukan pembangunan proyek nasional bendungan di Wadas. Seharusnya dilakukan pendekatan yang lebih manusiawi.
"Kepentingan nasional adalah kepentingan di mana kemajuan, pembangunan harus jalan. Tapi jangan hanya itu terus kita kemudian kehilangan kesabaran, kehilangan pendekatan yang lebih manusiawi," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah harus belajar dari pengalaman. Apalagi pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa membangun jalan tol ribuan kilometer tanpa masalah.
"Mustinya kita belajar dari berbagai macam kasus dalam menangani persoalan-persoalan ini. Kan dalam pemerintahan Pak Jokowi sudah sekian ribu kilometer membangun jalan tol, nyaris tidak ada masalah. Ini kenapa kemudian terjadi persoalan seperti ini," kata Muzani.
Muzani berharap masalah di Wadas bisa dapat diselesaikan dengan komunikasi yang komprehensif dan kesabaran semua pihak.
"Meskipun demikian persoalan ini telah menimbulkan problem. Saya berharap semua pihak menahan diri dan bisa menyelesaikan dalam satu meja supaya selesai. Harus ada komunikasi yang komperhensif, harus ada kesabaran yang panjang dalam setiap pendekatan kepada masyarakat. Apapun tema pendekatan itu," pungkasnya.
Tak Ada Tersangka
Polisi memastikan tidak ada warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo yang ditetapkan sebagai tersangka meski sempat diamankan di polres setempat.
"Tidak ada yang jadi tersangka," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol Iqbal Alqudusydi
Sebanyak 66 warga Wadas yang sebelumnya sempat diamankan, telah dipulangkan seluruhnya. Terkait beredarnya berita bohong berisi unggahan tentang peristiwa Wadas di media sosial, penyidik kepolisian mulai melakukan penyidikan. Polisi menyelidiki akun-akun yang dinilai menyebarkan provokasi.
"Proses penyidikan terhadap admin dan unggahan-unggahan yang ada di akun tersebut sebagai sumber berita provokatif," katanya.
(mdk/ray)