Mudik Lebaran, Polda Metro Jaya sebut 120 ribu kendaraan keluar Jakarta perhari
Untuk saat ini, kata Argo, kepadatan sudah berkurang hingga H-1. Dia mengakui adanya kepadatan di jalur Cikarang Utama dan Pantura terpantau ramai lancar. Hal ini dikarenakan adanya perlambatan kendaraan di depan sehingga mengular hingga beberapa kilometer.
Polda Metro Jaya memprediksi sebanyak 120 ribu kendaraan per hari ke luar dari Jakarta untuk melakukan mudik Lebaran 2018, baik ke pulau Jawa dan Sumatera. Prediksi itu dimulai pada Selasa (12/6) kemarin.
"Kemarin ya, itu per hari itu, itu sudah dari zaman dulu sudah biasa itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (13/6) malam.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Dimana terjadi kepadatan arus mudik menjelang Lebaran 2024? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kenapa Gunawan tertinggal rombongan saat mudik? Gunawan (55) itu hendak mudik ke Tangerang dari Ciamis bersama keluarganya menggunakan mobil. Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
"(Puncaknya) Kemarin," sambungnya.
Untuk saat ini, kata Argo, kepadatan sudah berkurang hingga H-1. Dia mengakui adanya kepadatan di jalur Cikarang Utama dan Pantura terpantau ramai lancar. Hal ini dikarenakan adanya perlambatan kendaraan di depan sehingga mengular hingga beberapa kilometer.
"Pantauan dari pada Cikarut bahwa ada mobil di sana yang agak merayap, tapi itu tidak lama setelah kita lakukan contra flow ya, itu kepadatan antara KM 35 sampai 49. Tapi kita melakukan contra flow mulai dari KM 29 ya, seterusnya di sana sehingga lancar semuanya. Kendaraan padat tapi bisa jalan antara 30 sampai 40 km per jam di sana," ujarnya.
"Kadang-kadang kendaraan itu di depan berjalan pelan, kemudian di belakangnya antre, sehingga orang mau salip agak terkendala. Jadi akhirnya ke belakang membuat seperti ada kerapatan kendaraan, tapi itu semua bisa terurai oleh kepolisian dan Jasa Marga," pungkasnya.