MUI Samarinda: Pergantian tahun tidak perlu foya-foya
Semestinya perilaku menghambur-hamburkan uang yang tidak sedikit pada setiap malam pergantian tahun dihilangkan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Samarinda, Kalimantan Timur, KH Zaini Naim mengatakan malam pergantian tahun tidak harus dirayakan dengan pesta hura-hura. Menurutnya, pesta kembang api dan petasan yang menghabiskan uang hingga miliaran rupiah, merupakan tindakan sia-sia serta tidak memberikan manfaat apapun.
"Menyambut pergantian tahun, tidak harus dirayakan apalagi dengan berfoya-foya," kata KH Zaini Naim di Samarinda, seperti dilansir Antara, Rabu (31/12).
Apalagi di tengah kondisi saat ini banyak masyarakat yang masih kesusahan dan musibah yang terjadi. Sehingga, semestinya perilaku menghambur-hamburkan uang yang tidak sedikit pada setiap malam pergantian tahun dihilangkan.
"Apa manfaat yang diperoleh dengan pesta kembang api dan membunyikan petasan pada setiap malam pergantian tahun. Apalagi saat ini, masih banyak masyarakat yang hidup susah, ditambah banyak musibah yang terjadi sehingga semestinya kita lebih prihatin dengan kondisi itu dibanding harus berfoya-foya," katanya.
"Jika saja, uang yang dihambur-hamburkan pada setiap malam pergantian tahun itu digunakan untuk kepentingan masyarakat, misalnya untuk membangun jalan atau membantu masyarakat yang kesusahan, tentu akan lebih bermanfaat. Jadi, sebaiknya malam pergantian tahun itu tidak harus selalu dirayakan dengan kegiatan yang tidak mendatangkan manfaat," ungkap Zaini Naim.
Ia juga meminta masyarakat agar lebih peka dan peduli terhadap kondisi di sekitarnya sehingga perilaku hidup berfoya-foya dapat dihindarkan.
"Biasakanlah hidup dengan menanamkan rasa kepekaan terhadap kondisi sekitar sehingga dapat menghindarkan kita dari perbuatan yang tidak mendatangkan manfaat," tambahnya.
Menurut KH Zaini, sebaiknya masyarakat lebih memikirkan masa depan yang kemungkinan jauh lebih sulit dibanding berpesta kembang api dan petasan yang menghabiskan uang hingga miliaran rupiah dalam sesaat saja.