Mumtaz Rais Bersama Pimpinan Komisi III DPR di Pesawat, Siapa Dia?
Seorang anggota DPR yang bertugas di Komisi III membocorkan. Rupanya, orang tersebut rekan satu partai Mumtaz.
Putra bungsu Amien Rais, Mumtaz Rais berang saat diingatkan tak menggunakan telepon di dalam pesawat. Dia sempat memaki dan mengatakan sedang bersama pimpinan Komisi III DPR di pesawat itu.
Reaksi Mumtaz pun menuai polemik. Karena dianggap mengabaikan larangan penggunaan telepon saat pesawat mengisi bahan bakar. Terlebih, orang yang dimaki merupakan Pimpinan KPK Nawawi Pomolango. Nawawi bahkan telah menginformasikan keributan tersebut ke polisi.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kenapa Amir Hamzah menjadi Pahlawan Nasional? Setelah kematiannya yang tragis, nama Amir Hamzah semakin semerbak di telinga masyarakat Indonesia. Ia juga diakui dan dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugerah Seni. Sampai puncaknya, pada tahun 1975, nama Amir Hamzah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
-
Kenapa Kolonel Ahmad Husein membentuk PRRI di Padang? Berangkat dari kekecewaannya itu, pada 15 Februari 1958, Ahmad Husein mendeklarasikan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia atau PRRI. Pembentukan PRRI ini adalah melawan seluruh kebijakan pemerintah pusat yang dianggap tidak bisa memberikan atau menaruh perhatian lebih kepada daerah-daerah di luar Jawa.
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
Lalu siapa sosok pimpinan Komisi III DPR yang disebut Mumtaz?
Seorang anggota DPR yang bertugas di Komisi III membocorkan. Rupanya, orang tersebut rekan satu partai Mumtaz, yakni Pangeran Khairul Saleh.
"Khairul Saleh," katanya kepada merdeka.com. Hingga kini, Khairul belum bisa dihubungi.
Jubir KPK, Ali Fikri mengatakan, usai ditegur Nawawi, Mumtaz justru menantang balik. Saat itu, Mumtaz bilang sedang bersama pimpinan Komisi III DPR.
“Nawawi kembali ke kursi, namun dikejutkan ketika penumpang yang diingatkan tadi justru kemudian mengatakan ‘kamu siapa?’. Hal ini dijawab Nawawi ‘saya penumpang pesawat ini dan oleh karenanya wajib mengingatkan sesama demi keselamatan bersama,” kata Ali.
Akan tetapi, lanjut Ali, Mumtaz tidak mengindahkan dan menyampaikan beberapa hal.
“Hingga terucap salah satu kalimat yang kurang lebih mengatakan bahwa ia di sini bersama wakil ketua komisi III DPR dengan mengarah ke salah satu kursi kedua di belakang Nawawi,” tegas Ali.
Sementara itu, sosok Khairul juga sempat disingung oleh Nawawi yang disebut sebagai rekan Mumtaz. Menurut dia, rekan tersebut yang meminta maaf, sementara Mumtaz langsung meninggalkan pesawat.
"Ada pihak lain yang merupakan teman yang bersangkutan, yang saat hendak turun pesawat mengucapkan permohonan maaf, tapi yang bersangkutan sendiri telah buru-buru turun tanpa tegur sapa apapun," kata Nawawi.
Dalam pesawat itu, rekan Mumtaz, kata Nawawi juga sempat melerai. Namun, Mumtaz tetap saja emosi bahkan terucap kalimat pahlawan kesiangan. Dia menegaskan, tak ada maaf-maafan pada saat itu.
“Tidak pernah ada acara 'maaf-memaafkan' antara yang bersangkutan dengan saya, bahkan yang bersangkutan meski telah ditenangkan awak kabin dan rekannya, masih terus mengucapkan kata-kata 'pahlawan kesiangan'," sambungnya.
Versi PAN
akil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menjelaskan kronologi insiden antara putra Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais dan Wakil Ketua KPK Nawawi Pamolango di penerbangan Garuda GA 643 Rute Gorontalo-Makassar-Jakarta pada Rabu (13/8). Kronologi tersebut didapat usai mendapat klarifikasi dari Mumtaz.
Yandri mengakui ketika itu, Mumtaz memang menghidupkan telepon genggamnya. Namun, itu dilakukan ketika pesawat sudah berhenti dan penumpang keluar bagi mereka yang melakukan transit ke Makassar. Mumtaz bersama dua kader PAN, Pangeran Khairul Saleh dan Irvan dari Gorontalo menuju Jakata.
"Memang kejadian seperti itu tapi Mumtaz ini menghidupkan handphone ketika pesawat sudah berhenti dan penumpang semua sudah keluar dan yang transit di Makassar tidak keluar," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).
Yandri mengatakan, saat itu belum ada pengumuman dari pihak pramugari. Penumpang yang naik dari Makassar juga belum masuk. Sehingga, apa yang dilakukan Mumtaz dianggap hal yang biasa.
Menurutnya, perdebatan terjadi karena ada kesalahpahaman dan ego masing-masing. "Saya kira itu sering terjadi di pesawat karena pemahaman penumpang berbeda, maunya kru kabin juga beda," ucap Ketua Komisi VIII ini.
Yandri mengatakan, berdasarkan informasi dari Mumtaz, insiden tersebut sudah diselesaikan dengan baik-baik. Dia kaget, jika Mumtaz bakal dilaporkan ke polisi.
"Dari klarifikasi mumtaz dan kawan-kawan sebenarnya sudah selesai di atas, sudah saling memaafkan dan saling bercanda dan saling memahami satu sama lain," jelasnya.