Musi Amin wariskan sepatu bersejarah ke anak sulung
Gen pelari Musi Amin dimiliki anak sulungnya. Beberapa kali dia berprestasi di kejuaraan nasional.
Saat aktif sebagai atlet lari nasional dan internasional, Musi Amin mengaku mendapatkan jatah sebuah sepatu setiap pertandingan. Sepatu itu selalu disimpan dan diwariskan kepada anak sulungnya, yang mewarisi bakatnya.
"Banyak teman-teman yang berminat dan menawar, tetapi selalu saya tolak. Saya sudah kepikiran mau saya wariskan ke anak saya," kata Amin di tempatnya berjualan di Pasar Wajak, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, baru-baru ini.
Amin memiliki dua anak, anak pertamanya Rahmat Setya Budi (15) mendapat beasiswa di Sekolah Menengah Atas Olah Raga (SMA OR) di Sidoarjo. Sudah beberapa kali, anaknya memenangkan kejuaraan lari nasional.
"Anak saya yang pertama juga atlet, sekolah di SMA OR di Sidoarjo. Kemarin baru menang di Borobudur kategori kelompok remaja, dapat nomor 3. Kalau anak kedua Muhammad Fairuzi masih anak-anak berusia 5 tahun," katanya.
Amin adalah atlet nasional peraih perak di Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2004 di PON Palembang. Selain itu juga pernah meraih perunggu di PON 2008.⬠Amin juga pernah mewakili Indonesia di Sea Games 2014 di Hanoi, Vietnam 2014.
Catatan rekor yang diraih Amin, 5.000 meter dalam waktu 14 menit 58 detik dan kelas 10.000 meter dalam waktu 31 menit. Namun, kini berjualan bakso gerobak di pasar, selain menjadi menjaga sekolah.
Amin berharap sang anak mengikuti jejaknya, bahkan lebih baik dari dirinya. "Sepatu-sepatu jatah, saya simpan untuk anak-anak saya. Semoga bisa juara internasional," tegasnya.
Saat ini, kata Amin, sulit mendapatkan bibit pemain yang berkualitas. Karena banyak sekali tantangan yang harus dihadapi. Godaannya lebih berat, banyak handphone dan lain-lain.
"Sulit mencari bibit pemain, musuhnya hati kita sendiri. Berbeda dengan atlet sepak bola, bisa banyak teman. Tetapi kalau olah raga lari itu harus berlatih sendiri, kemauannya diuji," urainya.
Amin pun selalu berpesan kepada anaknya dan atlet-atlet yang dilatihnya untuk selalu bersemangat berlatih. Karena kesuksesan harus diraih dengan kerja keras.
"Semua butuh perjuangan, harus punya beranian, tekat kuat, mau nekat, mau ngoyo dan disiplin, pasti bisa. Kalau tidak disiplin tidak akan bisa," tambahnya.
Baca juga:
Kisah Musi Amin, atlet Sea Games yang kini jualan bakso di pasar
Ini sosok Musi Amin, atlet SEA Games kini jadi penjual bakso
Tempatnya berjualan terancam digusur, Musi Amin harus putar otak
Selain dagang bakso, Musi Amin latih 9 atlet titipan TNI
-
Di mana Arema Malang dibentuk? Tepatnya pada 11 Agustus 1987, Arema didirikan oleh beberapa orang yang memiliki tujuan sama, yaitu ingin mengembangkan persepakbolaan Kota Malang menjadi lebih maju dan berprestasi.
-
Kapan Arema Malang didirikan? Tepatnya pada 11 Agustus 1987, Arema didirikan oleh beberapa orang yang memiliki tujuan sama, yaitu ingin mengembangkan persepakbolaan Kota Malang menjadi lebih maju dan berprestasi.
-
Kapan AMA Malang melakukan silaturahmi dengan PJ Walikota Malang? Pada tanggal 11 Januari 2024, jajaran pengurus AMA Malang melakukan silaturahmi ke kantor Walikota Malang untuk bertemu dengan Pejabat Juru Bicara (PJ) Walikota yang baru, yaitu Bapak Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M.
-
Siapa yang memimpin serangan Kerajaan Mataram ke wilayah Malang? Sang raja ingin menaklukan seluruh pulau Jawa dalam satu kekuasaan Kerajaan Mataram. Saat menyerang Pulau Jawa bagian timur, ia tidak langsung menyasar Surabaya sebagai pusat Jawa Timur, tetapi menaklukkan kota-kota di sekitar Surabaya, termasuk Malang.
-
Apa yang terjadi dengan keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Siapa yang membangun kandang kambing dan domba terluas di Malang? Pemiliknya tak berasal dari keluarga kaya. Alexander merambah dunia bisnis peternakan dari bawah. Ia dulunya seorang blantik kambing yang setiap hari harus pergi ke pasar.