Nama Dwi Priyatno menguat, mungkinkah dipilih Jokowi jadi Kapolri?
Dwi dinilai sosok jenderal polisi yang cukup bersih dan mampu bekerjasama dengan institusi penegak hukum lain.
Komjen Budi Gunawan dikabarkan batal dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Maka muncullah tiga nama kuat yang akan menggantikannya, yaitu Irwasum Komjen Dwi Priyatno, Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar.
"Rabu lalu, kami memang sudah menyerahkan nama-nama calon Kapolri melalui Pak ketua ke Mensesneg. Ketiga nama tersebut memang termasuk petinggi Polri paling senior angkatan 1982 dibandingkan yang lainnya setelah Pak Sutarman," kata Komisioner Kompolnas Hamidah ketika dihubungi merdeka.com, Jumat (13/1).
Menurutnya ketiga orang tersebut layak maju sebagai kandidat calon Kapolri. Penilaian itu diperkuat dengan rekam jejak karier ketiganya yang pernah menjabat sebagai Kapolda tipe A.
"Pak Dwi sudah menjadi Kapolda dua kali. Begitu juga dengan Pak Badrodin dan Pak Anang, melihat ketiganya peluangnya sama-sama besar. Pertimbangan kami iya seperti itu mereka sama-sama bintang 3 dan sudah sangat senior," terang dia.
Namun, belakangan santer tersiar kabar jika Komjen Dwi Priyatno memiliki peluang yang lebih besar ketimbang kandidat lainnya. Mantan Kapolda Jawa Tengah ini dinilai sosok jenderal polisi yang cukup bersih dan mampu bekerjasama dengan institusi penegak hukum lain termasuk KPK.
Karena namanya terus menguat, mungkinkah Komjen Dwi Priyatno akan dipilih Jokowi sebagai Kapolri? Berikut ulasan merdeka.com:
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
-
Siapa yang memberikan apresiasi kepada Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Komisi III DPR sebut Jokowi tak jadi lantik Komjen Budi
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa menyatakan mendapat kabar jika Presiden Joko Widodo membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Menurutnya, Jokowi sudah mengajukan nama calon Kapolri baru.
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, pada Rabu malam lalu Jokowi menghubungi Ketua DPR Setya Novanto memberitahukan perihal tersebut. Selanjutnya, Setya, kata dia, berkomunikasi dengan Benny K Harman (wakil ketua Komisi III).
"Pak Setya minta pendapat hukum mengenai tidak dilantiknya Budi Gunawan," kata Desmond kepada merdeka.com, Jumat (13/2).
Meski begitu, Desmond tetap mendorong agar Kalemdikpol itu dilantik. Setelah dilantik, Jokowi dapat meminta Budi Gunawan untuk mundur ataupun non-aktif mengurus kelanjutan kasusnya di pengadilan.
"Menurut saya seharusnya dilantik. Setelah itu urusan presiden mau melanjutkan atau meminta Budi fokus sama kasus hukum," tandasnya.
Komisi III DPR sebut Jokowi ajukan Dwi Priyatno gantikan Komjen Budi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan batal melantik Komjen Budi Gunawan menjadi Kapolri. Bahkan, Jokowi telah menyiapkan nama pengganti Budi Gunawan yakni Irwasum Polri Komjen Dwi Priyatno.
"Calon yang diusulkan (Jokowi) Pak Dwi (Irwasum) baru itu saja. Mengenai calon lain belum jelas," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (13/2).
Desmond melanjutkan, DPR saat ini akan lebih teliti dalam uji kelayakan dan kepatutan atas calon Kapolri. Di matanya, Dwi Priyatno bukan sosok yang bersih dari kasus apalagi saat menjabat di Polda Metro Jaya.
"Soalnya dengar-dengar Dwi Priyatno tidak bersih-bersih amat saat menjabat Kapolda Metro," terang dia.
Dwi Priyatno didukung mantan Kapolri Jenderal Sutarman
Komisioner Kompolnas M Nasser menyatakan Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dwi Priyatno masuk dalam bursa calon Kapolri. Bahkan, Dwi Priyatno didukung oleh mantan Kapolri Jenderal Sutarman.
"Saya dengar-dengar saja tapi tidak punya bukti. Kami lebih ke arah bagaimana caranya agar profesionalisme semakin bagus tidak mudah diintervensi sekarang dan yang tidak terpengaruh memikirkan kelompok," kata M Nasser saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (13/2).
Menurutnya mantan Kapolda Metro Jaya ini adalah sosok jenderal yang mampu menyatukan berbagai kelompok di tubuh Korps Bhayangkara. Jika dipimpin olehnya Polri akan semakin kuat dalam melaksanakan penegakan hukum.
"Mungkin iya, itu saya setuju (Dwi Priyatno sosok pemersatu). Kami ingin juga pimpinan yang benar-benar mampu membangun soliditas," terang dia.
Komjen Dwi Priyatno bukan orang baru bagi PDIP
Politikus PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menyatakan sosok Komjen Pol Dwi Priyatno bukan orang baru bagi partainya. Dwi Priyatno sebelum menjadi Kapolda Metro Jaya pernah menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah (Jateng) yang notabene daerah basis loyalis partai banteng.
"Saya kenalnya Pak Dwi Priyatno waktu menjadi Kapolda Jateng dan saya waktu itu jadi anggota panja revisi Undang Undang Kepolisian. Kalau dikait-kaitkan begitu bisa saja (dekat PDIP waktu menjadi kapolda Jateng)," kata Hendrawan saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (13/2).
Menurutnya Dwi Priyatno adalah sosok polisi yang memiliki intelektualitas tinggi dan komunikasi baik dengan berbagai kalangan. PDI Perjuangan pun tidak akan kesulitan untuk membangun komunikasi jika Irwasum Polri itu benar-benar menjadi Kapolri.
"Orangnya baik dan profesional, saat saya berdiskusi saya melihat sikapnya santun, tegas, dan kompeten. PDIP harus bisa komunikasi dengan siapapun, masa harus dengan yang gelombangnya sama saja," terang dia.