Nasib Tak Jelas, Ratusan Imigran di Makassar Kembali Demo Kantor UNHCR
"Kami hanya diminta tunggu dan tunggu. Tak satupun penjelasan kendalanya apa sampai kami belum juga diberangkatkan. Karena stres dan lelah menunggu, sampai saat ini sudah ada 10 orang imigran meninggal dunia karena bunuh diri. Mereka stres memikirkan nasibnya di sini dan nasib keluarganya di sana," kata Mohammad Taher.
Ratusan imigran pencari suaka di Makassar kembali datangi Kantor UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) Perwakilan Sulsel, Makassar yang berkantor di lantai 8 gedung Menara Bosowa, jl Jenderal Sudirman, Rabu, (28/8). Tuntutan masih sama, segera dikirim ke negara ke tiga sejak transit di Indonesia tahun 2012 lalu.
Para pencari suaka ini berasal dari enam negara, Afghanistan, Pakistan, Sudan, Somalia, Mynmar dan Iran. Berharap segera dikirim ke Australia, Selandia Baru, Amerika dan Kanada untuk menyambung hidup.
-
Kapan Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia? Setelah dua tahun pembangunannya, masjid ini akhirnya selesai dan diresmikan langsung oleh Ivan Gunawan bersama pengurus masjid.
-
Apa isi dari Ikrar Sumpah Pemuda? Adapun Isi ikrar Sumpah Pemuda yaitu: 1. Ikrar Pertama "Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia" 2. Ikrar Kedua "Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia" 3. Ikrar Ketiga "Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".
-
Kapan Pesut Mahakam melahirkan? Pada musim kawin yakni antara bulan Desember hingga Juni, Pesut jantan akan bersaing dengan pejantan lainnya untuk mendapatkan betina. Lalu, masa kehamilan Pesut kurang lebih 9 sampai 14 bulan lamanya.
-
Kapan Sultan Iskandar Muda berkuasa? Ia berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Kenapa penemuan makam Kaisar Xiaomin penting? Temuan ini akan membantu kita memahami lebih dalam tentang kehidupan dan budaya dari masa lalu yang kini tengah terungkap melalui artefak-artefak yang ditemukan dalam makam ini.
Selama lima jam berorasi, tak ada satupun perwakilan UNHCR menemui pencari suaka tersebut.
Mohammad Taher, (24), salah seorang warga imigran asal Afghanistan yang ditemui usai berorasi mengatakan, mereka benar-benar merasa tidak dianggap. Berkali-kali datang tapi tak digubris.
"Kami hanya diminta tunggu dan tunggu. Tak satupun penjelasan kendalanya apa sampai kami belum juga diberangkatkan. Karena stres dan lelah menunggu, sampai saat ini sudah ada 10 orang imigran meninggal dunia karena bunuh diri. Mereka stres memikirkan nasibnya di sini dan nasib keluarganya di sana," kata Mohammad Taher.
Ditambahkan, selama ini mereka diberi dana bulanan masing-masing Rp1.250.000 untuk orang dewasa dan Rp500 ribu untuk anak-anak. Tapi tidak diperkenankan berbuat apapun karena status imigran.
"Kami hanya makan dan tidur. Kami bukan binatang. Mohon segera berangkatkan kami," kata Mohammad Taher seraya menambahkan, hingga Juli kemarin ada 10 kepala keluarga yang diberangkatkan padahal belum lama mereka di Makassar.
Baca juga:
Akan Hentikan Bantuan, Pemprov DKI Ingatkan UNHCR Soal Nasib Pencari Suaka
Pemprov DKI Setop Bantuan Makanan ke Pencari Suaka, Ini Langkah UNHCR
Bantuan Makanan Tak Cukup, Antar Pencari Suaka di Kalideres Bentrok
Anies Kembalikan Tanggung Jawab Pencari Suaka ke UNHCR
Pemprov DKI Stop Bantuan untuk Pencari Suaka
Para Pencari Suaka Demo UNHCR di Medan