Nelayan Temukan Mayat Tanpa Tangan dan Kepala di Kawasan Tanjung Puting
Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh nelayan yang melintas di sekitar perairan tersebut pada Rabu (6/11) sekitar pukul 11.00 WIB. Kemudian, dia memberikan kabar kepada petugas Pos TNI AL Kumai.
Mayat tanpa tangan dan kepala ditemukan di sekitar kawasan Taman Nasional Tanjung Puting, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah. Mayat tersebut ditemukan oleh seorang nelayan dari Desa Sei Kapitan Kecamatan Kumai.
Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh nelayan yang melintas di sekitar perairan tersebut pada Rabu (6/11) sekitar pukul 11.00 WIB. Kemudian, dia memberikan kabar kepada petugas Pos TNI AL Kumai.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
"Setelah mendapatkan informasi tersebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pol Air Polres Kobar dan KSOP Kumai," kata Komandan Pos AL Kumai Letda Laut (P), MS Rio Kusuma di Pangkalan Bun, Kamis (7/11).
Setelah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, dia menjelaskan, dengan menggunakan speed boat dua anggotanya didampingi si pemberi informasi dan dua warga langsung meluncur ke lokasi penemuan mayat.
Tim sampai di lokasi sekitar pukul 17.00 WIB, kemudian kembali ke daratan pada pukul 20.00 WIB dan langsung membawa temuan mayat jenis kelamin laki-laki itu ke RSUD Sultan Imannudin Pangkalan Bun untuk proses lebih lanjut.
Kondisi Perut Mayat Berlubang
Sementara itu, Koptu Rudi Sugara salah seorang anggota TNI AL yang berangkat ke lokasi penemuan mayat menuturkan, kondisi mayat saat ditemukan dalam kondisi tanpa kepala dan kedua tangannya, serta bagian perut dan dada dalam kondisi berlubang.
"Kondisinya mengapung di tepi dengan posisi terlentang dengan hanya tersisa bagian badan dan kaki, sementara tangan dan kepala sudah tidak ada," ungkapnya seperti dilansir dari Antara.
Berdasarkan hasil obrolannya bersama dua warga yang ikut ke lokasi penemuan mayat, kedua warga tersebut mengakui bahwa mayat itu merupakan salah satu anggota keluarganya yang hilang melaut pada awal Oktober 2019 lalu.
Pengakuan tersebut didasari atas tanda bukti bekas jatuh dari motor pada bagi kaki sebelah kanan mendekati lutut pada mayat yang ditemukan.
Untuk diketahui, pada awal Oktober 2019 lalu tiga nelayan bernama Irwansyah alias Dondoy (35), Sunarto alias Nato (35) dan Subanrio alias Iban (40) asal Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan dikabarkan hilang saat pergi melaut.
Ketiganya dinyatakan hilang di titik koordinat 033500 S 1114100E atau sekitar perairan Tanjung Puting, dengan heading :180,40 dan berjarak 45 Nautical Mile dari muara Teluk Kumai.
(mdk/fik)