Niat Ahok bangun wisma atlet Asian Games 2018 terkendala izin
Ahok masih menunggu izin resmi dari Menkeu sebelum memakai lahan Setneg di Kemayoran.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membangun wisma atlet sebagai bentuk persiapan menyambut kontingen Asean Games 2018. Namun, rencana pembangunan ini terkendala izin dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dan Menteri Keuangan (Menkeu).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pembangunan wisma atlet di Kemayoran menggunakan lahan milik Mensesneg. Sehingga pengajuan izin penggunaannya harus mendapatkan persetujuan dari Menkeu.
"Kami ingin dari Menkeu pinjamkan lahannya. DKI akan membangun rusunawa untuk disewakan tapi dipinjam jadi enggak dijual sebagai apartemen," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/5).
Dia menambahkan, pembangunan wisma dengan 7.000 unit akan dilakukan oleh BUMD, PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Harapannya mampu menampung antara 14 hingga 15 ribu atlet.
"Kami serahkan ke Jakpro, tapi tunggu dulu mereka mau ngasih enggak. Kalau dia suruh sewa kayak bisnis ya enggak bisa dong wong properti lagi turun. Tanahnya dikasih atau dipinjamin ke kami," ungkap mantan Bupati Belitung Timur ini.
Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Sylviana Murni mengungkapkan, pihaknya telah mengirimkan surat untuk peminjaman lahan tersebut. Sehingga masih menunggu jawaban dari pemerintah pusat.
"Surat sudah. Tapi kan itu sistemnya adalah bagaimana kita hanya HPL di atas HGB. Saya bilang pokoknya jangan terlalu lama ya. Karena saya nih yang akan diminta sama pak gubernur untuk jawaban-jawabannya. Kami kan pengen kerjanya all out," terangnya.