Niat hadiri pernikahan adik sepupu di Palu berakhir petaka buat Dian
Teriakan itu menggema ketika Hotel Roa-Roa luluh lantah di guncang gempa. Sejumlah tamu maupun karyawan hotel bersahutan teriak meminta pertolongan. Kepanikan begitu terasa.
"Tolong-tolong."
Teriakan itu menggema ketika Hotel Roa-Roa luluh lantah di guncang gempa. Sejumlah tamu maupun karyawan hotel bersahutan teriak meminta pertolongan. Kepanikan begitu terasa.
-
Kapan gempa dan tsunami Aceh yang menghancurkan Rumah Sakit Umum Meuraxa? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Mengapa Indonesia sering mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, dan gunung meletus? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Hal itu mengakibatkan Indonesia kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, maupun gunung meletus.
-
Kapan pulau itu dihantam oleh tsunami? Hanya beberapa hari sebelum kejadian, kapal pesiar sudah ada di sana dan berada di pantai.
-
Apa yang menjadi saksi bisu dahsyatnya gelombang tsunami di Ulee Lheue? Tempat ini menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya gelombang tsunami yang menerjang Kota Aceh.
-
Apa yang terjadi di Dusun Nglepen akibat gempa Jogja 2006? Daerah lain yang menjadi saksi dahsyatnya kekuatan Gempa Jogja 2006 adalah Dusun Nglepen, Kelurahan Sumberharjo, Bantul. Desa itu dilalui oleh jalur patahan Sesar Opak. Konon satu padukuhan itu mengalami rayapan atau pergeseran tanah akibat gempa tektonik. Bahkan di sana ada sebuah sumur yang sebelumnya berbentuk melingkar berubah menjadi elips sejak peristiwa gempa itu. Di pedukuhan itu, tidak ada satupun rumah yang tersisa akibat gempa. Bahkan menurut kesaksian warga, ada rumah yang bergeser puluhan meter dari lokasi awal.
Begitulah kesaksian yang diungkapkan Dian Andriana salah satu korban yang selamat.
Dian, sapaan akrabnya, menginap di Hotel Roa-Roa bersama suami, orangtua, adik perempuan dan dua orang anak. Masih ingat dibenaknya check-in di Hotel pukul 17.00 Wita dengan membuka tiga room 315, 316, dan 317. Seluruh ruangan kamar berada di lantai 3.
"Kami bertujuh dari Makasar. Adik perempuan dan anak saya menghuni kamar 315. Selanjutnya, saya, suami dan anak menghuni 316. Sisanya di kamar 317 dihuni orangtua," kata Dian kepada Liputan6.com, Kamis (4/10).
Kondisi hotel yang tenang berubah mencekam saat seisi ruangan bergetar, Jumat (28/9) pukul 18.00 Wita. Getaran terjadi beberapa kali. Seingatnya pada getaran kedua perlahan-lahan bangunan mulai runtuh.
"Saya sedang berbaring di ranjang sama suami sembari main handphone. Suami saya bilang, sini mah sini mah (ke arah pintu). Saya mencoba menghampiri tapi sudah tidak sempat karena sudah rubuh semuanya," kenang Dian.
Kondisi pun sudah tak karuan. Posisinya saat tertimbun seperti duduk diantara dua sujud. Tidak terkubur cuma tangan terjepit.
Dian tahu karena tidak pernah pingsan selama menunggu di evakuasi. Dian pun banyak mendengar suara-suara kala terperangkap di dalam bebatuan. Dari suara adzan Magrib, dan suara minta tolong. Pun ia masih bisa berkomunikasi dengan anak dan suami.
"Saya dalam kondisi timbunan tidak panik hanya berzikir Allah. Sementara suami saya memeluk anak saya agak sedikit terkurap. Kemudian saya suruh suami untuk gerakan badannya. Dia bilang tidak bisa karena sudah susah bergerak. Saya juga panggil anak saya khadijah," kenang Dian.
Di jawab oleh anaknya tersebut"eegh egh," jawab khadijah
Selama kurang lebih satu jam dengan susah payah ia teriak meminta pertolongan, akhirnya didengar oleh relawan.
"Semua orang minta tolong. Jadi pas runtuh banyak yang minta tolong tidak langsung meninggal. Nah waktu saya minta ada orang lewat. Menanyakan saya dimana," ujar dia.
Saat itu, untungnya kepala dan rambut kelihatan. Sehingga terpantau oleh relawan. Dian ditemukan sekira pukul 19.00 Wita. Sesaat itu langsung menarik anak yang digengam suami. Dian juga bertanya kepada relawan tentang keadaan suami.
"Dia (penolong) bilang suami anda sudah tidak ada lagi pula sudah terjepit harus pakai alat," ujar dia.
Sewaktu mendengar keadaan suami. Dian memutuskan meninggalkan karena masih banyak gempa susulan. Yang bikin Dian terkaget-kaget waktu keluar berada di lantai paling atas.
"Ternyata rubuhnya dari bawah patah miring 180 derajat. Saya pas selamat saya paling atas," tutur dia.
Dian dilarikan ke Rumah Sakit Budi Agung. Sebelum itu, mengucapkan terimakasih kepada dua relawan. Dian menganggap itu adalah yang diturunkan Allah.
"Kamu (relawan) sebagai malaikat saya. Saya ucapakan terimakasih banyak kedua orang itu, ujar dia.
Peristiwa itu mengerenggut nyawa suami Dian. Tak cuma itu, kabar kedua orangtuanya kini masih misterius.
"Di lantai ganjil hanya suami saya yang tidak selamat," ucap dia.
Dia tidak mengira tujuan kedatangan ke pesta pernikahan adik sepupu dari bapaknya berakhir tragis.
"Saya bukan warga sini. Saya warga Makasar. Saya pertama kali datang ke Palu hanya menghadiri acara penikahan adik sepupu," ucap dia.
Dian tak mau lama-lama bersedih. Apalagi punya empat anak yang memotivasi untuk terus hidup lebih kuat lagi.
"Life must go on saya enggak bisa stuck. Kita kan semua mau ke sana cuma beda-beda caranya berbeda beda waktunya," ucap dia.
Namun, Dian akan pulang ketika telah bertemu kedua orangtuanya. Apapun kondisinya akan diterima dengan lapang dada.
"Saya tidak akan pulang kalau tidak dapat orang tua saya makanya saya tetap kordinasi dengan basarnas sampai kapan evakuasi," tutup dia.
Reproter: Ady Anugrahadi
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Pemprov Sulsel minta Bupati jemput warganya yang jadi pengungsi bencana Gempa Palu
Pilu diguncang lindu Palu
Rombongan pimpinan DPR, MPR dan DPD bertemu korban gempa di Palu
Pantauan udara, begini penampakan ratusan rumah di Petobo yang terendam lumpur
150 Korban gempa dan tsunami Palu tiba di Manado
Hari kelima bencana Palu, aroma mayat menyengat seperti kota mati