Niluh Lanjutkan Proses Hukum Cuitan Lisa Marlina yang Diduga Lecehkan Bali
Niluh juga menjelaskan, apa yang ditulis oleh Lisa di akun Twitter bukanlah sebuah bercandaan dan dirinya akan terus melanjutkan ke proses hukum agar bisa memberikan pelajaran agar di kemudian hari bisa lebih bijaksana di media sosial.
Desainer ternama asal Bali Niluh Djelantik mengungkapkan akan terus melanjutkan mengenai kasus cuitan Lisa Marlina yang dianggap telah melecehkan Bali.
"Pada intinya kita lanjut. Sekarang proses saya harus datang ke Polda untuk memberikan keterangan. Karena dia (Lisa) statusnya masih Dumas (Aduan Masyarakat) dan statusnya belum menjadi laporan (LP)," kata Niluh Djelantik saat ditemui di Denpasar, Bali, Sabtu (21/9).
-
Kenapa rumah sultan di Sidoarjo menjadi sorotan media sosial? Sebuah rumah megah dengan gaya dekorasi klasik seperti istana Disney tengah menjadi sorotan media sosial. Rumah tersebut dimiliki oleh HJ. Mawar Wahyuningsih, seorang pengusaha asal Sidoarjo yang terkenal rendah hati meskipun memiliki kekayaan luar biasa.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Siapa yang meresmikan Media Center Indonesia Maju? Menteri Investas Bahlil Lahadalia meresmikan media center Indonesia Maju, yang beralamatkan di Jalan Diponegoro, Nomor 15A, Menteng, Jakarta Pusat.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
Niluh juga menjelaskan, apa yang ditulis oleh Lisa di akun Twitter bukanlah sebuah bercandaan dan dirinya akan terus melanjutkan ke proses hukum agar bisa memberikan pelajaran agar di kemudian hari bisa lebih bijaksana di media sosial.
"Kan ini Negara hukum, dan ini pembelajaran, intinya pembelajaran agar di kemudian hari kita belajar menggunakan mulut kita secara bijaksana.Karena ada hukum yang mengatur itu. Kalau semuanya diakhiri dengan damai dengan matrai 6.000 besok-besok anak kita akan membenarkan, mencaci maki temannya, mengatai-ngatai temannya," tambah Niluh.
Niluh juga menjelaskan, bahwa dirinya juga akan datang kembali ke Polda Bali untuk memberikan keterangan kembali mengenai kasus tersebut. Karena, saat itu dirinya belum bisa datang ke Polda Bali karena masih berada si Solo, Jawa Tengah.
"Saya akan datang ke sana, waktu itu tidak bisa datang karena di Solo. Jadi Minggu depan kita akan mampir ke sana antara (Hari) Rabu (atau) Jumat. Intinya kita menghormati proses hukum dan kiti putuskan pihak yang berwajib menangani ini. Jadi kita tidak bisa di tengah jalan berakhir (Damai)," ujar Niluh.
Seperti yang diberitakan, Lisa Marlina lewat akun Twitter diduga miliknya @lisaboedi, menyebut pelecehan seksual merupakan hal biasa yang terjadi di Bali.
Lisa Marlina menulis kalimat yang disebut melecehkan wanita Bali. Tulisan tersebut berbunyi, "Di Bali itu enggak ada pelecehan seksual karena kalau dilecehkan ya senang-senang saja, mau menyalurkan hasrat pun gampang karena pekerja seks komersial dan lokalisasinya available setiap jengkal, modal sedikit dapat. Jadi enggak akan ada yang laporinlah,"
Tulisan itu diunggah pada 20 Juli 2019 pukul 08.49 Wib. Hal ini yang membuat Ni Luh melaporkan Lisa ke Ditrektorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali, Selasa (23/7) waktu lalu.
(mdk/eko)