Novel: Saya tak pernah malu kerja dengan non-muslim
Novel: Saya tak pernah malu kerja dengan non-muslim. Hari ini Novel diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi pelapor kasus pencemaran nama baik yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait penyebutan 'fitsa hats'.
Novel Bamukmin menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Selatan. Novel diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi pelapor kasus pencemaran nama baik yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait penyebutan 'fitsa hats'.
"Jadi kita memberikan keterangan bahwa saya betul-betul tidak mengetahui karena saya bukan menulis karena dituduhkan oleh Ahok sengaja menulis," kata Novel di Polres Jaksel, Jakarta, Kamis (2/3).
Novel mengatakan, dalam pemeriksaan semua perihal penulisan 'fitsa hats' telah dijelaskan kepada penyidik. Menurutnya saat itu, setelah di BAP dirinya tidak lagi memperhatikan hasil ketikan penyidik.
"Pikiran selesai. Begitu di pengadilan saya ditanya lagi sama penasihat hukum terdakwa fitza hats itu. Ditanya ejaannya gimana. Saya bilang Pizza Hut. Emang ada masalah. Oh ada ini penulisannya beda," ujar dia.
Kemudian, Novel mengaku membenarkan ejaan tulisan 'fitsa hats' tersebut. Namun, hal itu justru dipersoalkan oleh Ahok. Justru, kata dia, Ahok telah mencemarkan nama baiknya di hadapan media.
"Seolah-olah saya malu padahal saya enggak pernah malu kerja dengan non-Islam kemudian dari situ 15 tahun kerja lagi, bahkan di salah satu cabang Tomy Winata saya terus terang aja. Enggak ada masalah," ujar dia.
Novel juga menyebut ucapan Ahok menjurus ke SARA. Apalagi, kata dia, dalam penjelasannya Ahok kembali membawa surat Al Maidah. Padahal, Ahok tidak punya kapasitas untuk memberikan penjelasan surat Al Maidah.
"Karena bukan kapasitasnya membawa surat Al Maidah. Nah kita jerat dengan UU IT karena dengan sengaja merespon di depan kamera, dengan sengaja mengucapkan, menuduh memfitnah, mencemarkan nama baik," pungkas dia.
Baca juga:
Punya agenda padat, Habib Novel tak hadiri pemeriksaan di Bareskrim
Infografis deretan kasus menimpa Rizieq Syihab & para pentolan FPI
Diduga beri keterangan palsu, Novel akan polisikan kuasa hukum Ahok
Dianggap beri keterangan palsu, Habib Novel dipolisikan Ahok
Polemik Fitsa Hats, Novel laporkan Ahok ke Polda Metro
Perseteruan Ahok vs Novel semakin panas usai polemik fitsa hats
Ahok sindir Novel soal Fitsa Hats: Kerja begitu lama tak bisa tulis
-
Kenapa Buya Yahya merasa sangat menghormati Habib Novel? Mengetahui adanya sosok ulama besar, Buya Yahya pun lantas mencium tangan Habib Novel sebagai bentuk rasa hormat.
-
Apa yang membuat Buya Yahya sangat kagum kepada Habib Novel? Buya Yahya mengaku bahwa Habib Novel lebih dari seorang ulama dan ia merupakan sosok alim yang layak untuk diteladani.
-
Bagaimana cara Habib Novel memperkenalkan dirinya kepada Buya Yahya? "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya Novel bin Muhammad Alaydrus kebetulan saya dari Solo," kata Habib Novel.
-
Siapa Habib Ali Kwitang? Di awal abad ke-20, Habib Ali Kwitang menjadi sosok ulama yang paling berpengaruh di masa penjajahan Belanda dan Jepang. Ia merupakan keturunan dari Rasulullah di Betawi yang turut membantu kelahiran Republik Indonesia.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Kenapa Habib Husein Ja'far senang berada di ruangan berisi buku-bukunya? Gemar Membaca Habib Ja'far merasa sangat gembira berada di tempat ini, karena ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk memperdalam ilmu dan menikmati bacaan yang berharga. Selain itu, ia juga memiliki koleksi foto-foto bersejarah yang berharga.