Nurdin Abdullah Diberi Agung Sucipto 150 Ribu Dolar Singapura untuk Pilkada Bulukumba
Hal tersebut diungkapkan Nurdin Abdullah dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara virtual untuk menjadi saksi sidang terdakwa Agung Sucipto.
Gubernur nonaktif Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah mengungkapkan terdakwa Agung Sucipto pernah datang ke rumah jabatan Gubernur Sulsel untuk menyerahkan uang 150 ribu dolar Singapura untuk dipakai pemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bulukumba 2020.
Hal tersebut diungkapkan Nurdin Abdullah dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara virtual untuk menjadi saksi sidang terdakwa Agung Sucipto.
-
Kapan Mohammad Nasroen menjadi Gubernur Sumatra Tengah? Mengutip beberapa sumber, Nasroen terpilih menjadi anggota DPRS delegasi Sumatra Barat dan ditunjuk menjadi gubernur pertama dan termuda Sumatra Tengah pada tahun 1947.
-
Bagaimana Nurul Ghufron merasa dirugikan oleh Dewan Pengawas KPK? "Sebelum diperiksa sudah diberitakan, dan itu bukan hanya menyakiti dan menyerang nama baik saya. Nama baik keluarga saya dan orang-orang yang terikat memiliki hubungan dengan saya itu juga sakit," Ghufron menandaskan.
-
Bagaimana Dewan Pengawas KPK memberikan sanksi kepada Nurul Ghufron? Dewas KPK kemudian menyatakan memberikan sanksi sedang kepada Nurul Ghufron berupa teguran tertulis dan pemotongan penghasilan sebesar 20 persen selama enam bulan.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa yang menjadi dasar gugatan Nurul Ghufron terhadap Dewas KPK? Dewas KPK Ngaku Sudah Antispasi Gugatan Nurul Ghufron di PTUN, Malah Kecolongan Ghufron sendiri sempat meminta kepada Dewas untuk menunda sidang etiknya. Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah mengantisipasi gugatan pimpinan KPK Nurul Guhfron di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk menguji materi etiknya karena membantu mutasi ASN di Kementan dari pusat ke daerah. Sebab peristiwa itu sudah terjadi satu tahun lebih baru diusut Dewas KPK.
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
Saat persidangan, JPU KPK, Ronald Worotikan mencecar Nurdin Abdullah soal pertemuan dengan terdakwa di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel. Dalam pertemuan tersebut, JPU KPK menanyakan adanya uang sebesar 150 ribu dolar Singapura diserahkan terdakwa Agung Sucipto ke Nurdin Abdullah.
"Apakah pak Agung memberikan dolar saat itu?" tanya JPU KPK.
"Dolar Singapura," jawab Nurdin Abdullah.
"Berapa jumlahnya?" tanya JPU lagi.
"Kalau tidak salah 100-150 ribu dolar Singapura pak Jaksa," jawab Nurdin Abdullah.
Selanjutnya, Nurdin Abdullah menjelaskan uang 150 ribu dolar Singapura tersebut diberikan Agung Sucipto bukan terkait pemenangan proyek infrastruktur, tetapi untuk pemenangan Tommy Satria-Andi Makkassu di Pilkada Bulukumba tahun 2020.
"Sama sekali tidak, ini murni untuk pemenangan Pilkada Bulukumba. Membantu calon kita di Bulukumba, pasangan Tommy dengan Andi Makkassau," kata dia.
Ia mengatakan uang 150 ribu dolar Singapura tersebut nantinya digunakan untuk uang saksi dan partai.
"Itu masih uang saksi, uang partai. Jadi itu bukan untuk pribadi saya, tapi untuk Pilkada Bulukumba Bulukumba," kata dia.
Mantan Bupati Bantaeng tersebut menilai dukungan Agung Sucipto kepada calon kepala daerah di Pilkada Bulukumba. Pasalnya, Agung Sucipto selain sebagai pengusaha juga sebagai politisi.
"Beliau juga salah satu pengurus partai. Pengusaha juga ingin calonnya menang di Pilkada," tandasnya.
Baca juga:
Bantah Bawahan, Nurdin Abdullah Sebut Tak Beri Arahan Menangkan Kontraktor Tertentu
Penyuap Nurdin Abdullah Gunakan Sandi Gedung Putih
KPK Jadwalkan Periksa Lima Saksi untuk Nurdin Abdullah
KPK Cecar Anak Nurdin Abdullah & Plt Gubernur Sulsel soal Aliran Uang
KPK Kembali Periksa Gubernur Sulawesi Selatan Non-Aktif
2 Eks Ajudan Akui Diperintah Nurdin Abdullah Jemput Uang Suap dari Kontraktor