Orangtua paksa anak ngemis, dilarang pulang sebelum capai target
Polisi telah menangkap tiga orangtua pemaksa anaknya ngamen di jalan.
Tiga orangtua pelaku penelantaran dan eksploitasi anak diamankan Polres Kota Malang. Ketiganya memaksa anak masing-masing untuk mengemis dan berjualan di pinggir jalanan.
Tiga pelaku terdiri dari Kardi (46), Hasan (36) dan Maesaroh (40). Dua pelaku masing-masing mempekerjakan dua anak dan satu pelaku mempekerjakan tiga anak.
Ketiga pelaku berasal dari Muharto, Kedung Kandang, Kota Malang. Mereka mengaku melakukan eksploitasi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Kapolres Kota Malang, AKBP Decky Herdarsono mengungkapkan, semula pihaknya mengamankan anak-anak yang sedang mengamen di malam hari di beberapa lokasi. Anak-anak tersebut diamankan dan saat ditanya, mengaku disuruh bekerja oleh orangtuanya.
"Tujuh anak di bawah umur diamankan, sementara motifnya eksploitasi dan penelantaran. Soal adanya kekerasan atau tidak masih kita dalami," kata Decky di Mapolres Kota Malang, Rabu (24/8).
Dari ketiganya pelaku, disita uang hasil mengamen anak-anak mereka sebesar Rp 181 ribu beserta alat mengamen. Alat tersebut berupa tutup botol yang sudah dipipihkan dan ditancapkan ke sebuah kayu.
"Korban yang masih anak-anak ini diminta terus mengamen hingga malam, kalau target belum memenuhi," katanya.
"Ketiga pelaku diancam Pasal 88 junto pasal 76i Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI Nomer 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ketiganya diancam hukuman 10 tahun penjara," katanya.
Save Our Children (SOC)
Polres Kota Malang menggagas program Save Our Children (SOC) melalui unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Polsek. SOC bertujuan menghentikan segala bentuk eksploitasi dan perdagangan anak dengan melibatkan sejumlah LSM Perlindungan Anak.
"Kasihan melihat anak-anak di jalanan. Kita harus selamatkan mereka," katanya.
Sementara, Sri Wahyuningsih dari LSM Woman Crisis Centre (WCC) mengungkapkan, SOC punya pekerjaan berat, salah satunya memetakan bentuk eksploitasi anak yang ada di Malang. Seluruh stakeholders harus terlibat dalam penanganan persoalan ini.
"Kota Malang itu banyak sekali kasus yang melibatkan anak dan perempuan. Pekerjaannya sangat sangat besar," katanya.
-
Apa saja gejala mabuk perjalanan pada anak? Gejala-gejala tersebut antara lain: Mual Muntah Pusing Sakit kepala Lemas Kebingungan Kelelahan
-
Kenapa anak-anak sering mengalami mabuk perjalanan? Mabuk perjalanan disebabkan oleh ketidakseimbangan antara sistem vestibular (sistem keseimbangan) dan sistem penglihatan.
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Bagaimana cara mencegah anak mengalami mabuk perjalanan? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah mabuk perjalanan pada anak, antara lain: Berikan makanan ringan yang mengenyangkan sebelum bepergian. Makanan ringan yang mengenyangkan dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan mengurangi rasa mual. Minum banyak air sebelum dan selama bepergian. Dehidrasi dapat memperburuk gejala mabuk perjalanan.
-
Apa saja jenis kecerdasan yang dimiliki anak? Kecerdasan pada anak memiliki bentuk yang berbeda-beda satu sama lain. Ketahui sejumlah jenis kecerdasan pada anak.
Baca juga:
[Video] Pengemis ini ketahuan pura-pura kakinya buntung
Mengemis modus tangan buntung di Pasfes, pria ini raup Rp 200 ribu
Begini cara pengemis ngesot sembunyikan kaki dan tangan
2 Biksu palsu ditangkap imigrasi Jakbar saat sedang mengemis
Banyak orang tergiur gemerlap ibu kota, ke Jakarta akhirnya mengemis
Para pengemis datang ke Semarang di drop pakai truk dari luar kota