Ormas bubarkan acara Natalan, PDIP ingatkan pesan pendiri bangsa
Ormas bubarkan acara Natalan, PDIP ingatkan pesan pendiri bangsa. Diah mengapresiasi Polrestabes Bandung dan Dandim 0618/BS yang segera tanggap menengahi peristiwa tersebut. Dia berharap, aparat pemerintah dan semua elemen masyarakat bisa menjaga suasana yang damai dan sejuk bagi seluruh warga.
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Diah Pitaloka menilai, pembubaran acara Natal di Bandung pada Selasa (6/12) sore oleh sebuah ormas keagamaan adalah wujud intoleransi yang mengabaikan perjalanan panjang kehidupan kerukunan umat beragama di Indonesia yang merupakan komitmen kebangsaan Indonesia dalam falsafah dasarnya Pancasila.
"Saya hanya ingin mengingatkan pesan pendiri bangsa ini, bahwa Indonesia didirikan bukan untuk satu golongan atau satu agama, tapi untuk semua warna negara. Kesadaran akan adanya kebhinekaan adalah penting mengingat hanya dengan menyadari bahwa di atas kebhinekaan inilah Indonesia berdiri. Hanya dengan bersatu Indonesia bisa bergerak maju," kata Diah Pitaloka dalam pesan singkat, Rabu (6/12).
Diah mengapresiasi Polrestabes Bandung dan Dandim 0618/BS yang segera tanggap menengahi peristiwa tersebut. Dia berharap, aparat pemerintah dan semua elemen masyarakat bisa menjaga suasana yang damai dan sejuk bagi seluruh warga.
Pada Selasa (6/12) sore, sebuah ormas keagamaan membubarkan kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung. Massa merangsek masuk ke ruang auditorium dan membubarkan jemaat yang sedang menyanyikan kidung di atas panggung.
"Tantangan yang di hadapi bangsa ini makin berat. Jangan sampai kita hanya bertikai sendiri dan tidak siap bersaing dengan negara lain. Persatuan dan kekompakan adalah modal dasar supaya kita tidak tertinggal dari negara-negara tetangga," kata Diah.