Pagi Ini, Dua Awan Panas Guguran Meluncur Dari Gunung Merapi
Berdasarkan pengamatan BPPTKG sejak pukul 00:00 WIB hingga 06:00 WIB, selain awan panas guguran juga teramati satu kali guguran lava pijar ke hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 450 meter.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dua kali meluncurkan awan panas guguran pada Senin (25/3) pagi.
BPPTKG menyatakan luncuran awan panas guguran Merapi teramati pada pukul 06:17 WIB dengan jarak luncur 1.000 meter selama 104 detik ke arah Kali Gendol. Sedangkan awan panas guguran kedua teramati keluar dari Gunung Merapi pada pukul 08:58 WIB dengan jarak luncur 900 meter ke arah hulu Kali Gendol selama 90 detik.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Bagaimana cara menjelajahi area sekitar Gunung Merapi? Lava Tour Merapi merupakan salah satu wisata Merapi yang menawarkan petualangan menyusuri area sekitar Gunung Merapi. Ada banyak agen wisata yang membuka Lava Tour Merapi. Biasanya paket Lava Tour Merapi berupa berkeliling area bekas letusan Merapi lengkap dengan Jeep dan pemandu.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
Berdasarkan pengamatan BPPTKG sejak pukul 00:00 WIB hingga 06:00 WIB, selain awan panas guguran juga teramati satu kali guguran lava pijar ke hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 450 meter.
Seperti dilansir dari Antara, pada periode itu, asap kawah tidak teramati. Cuaca di gunung itu berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur dengan suhu udara 16-22.1 derajat celsius, kelembaban udara 63-89 persen, dan tekanan udara 628-708.3 mmHg.
Selain itu, juga terekam satu kali gempa awan panas dengan amplitudo 60 mm selama 108,1 detik, tujuh kali gempa guguran dengan amplitudo 5-27 mm selama 27.7-65.9 detik, satu kali gempa embusan dengan amplitudo 20 mm selama 28 detik, dua kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 5-15 mm selama 19.3-28.5 detik, dan satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 8 mm selama 9,2 detik.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas yang jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, media sosial BPPTKG atau ke kantor BPPTKG.
Baca juga:
Gunung Merapi Keluarkan Dua Guguran Lava Pijar
Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar Sebanyak 3 Kali
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,5 Kilometer
Antisipasi Guguran Lava, Warga Lereng Gunung Merapi Hidupkan Ronda
Pagi Ini Gunung Merapi Keluarkan Dua Kali Awan Panas Guguran
Keluarkan 7 Kali Awan Panas, Status Gunung Merapi Masih Waspada