Paman Mengamuk dan Bunuh Keponakan, Diduga Terkait Ilmu Hitam
Wayan Tangsi (65), warga Desa Subur, Kecamatan Sukamaju Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel tiba-tiba mengamuk, melukai hingga menyebabkan keponakan perempuannya Sayu Kade, (42) meninggal dunia pada Rabu (6/11).
Wayan Tangsi (65), warga Desa Subur, Kecamatan Sukamaju Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel tiba-tiba mengamuk, melukai hingga menyebabkan keponakan perempuannya Sayu Kade, (42) meninggal dunia pada Rabu (6/11). Padahal saat itu tengah dilakukan persiapan pernikahan putrinya yang sedianya berlangsung dengan suka cita pada hari ini, Kamis (7/11).
Sekitar pukul 07.00 WIB, Wayan Tangsi mengambil parang dari dapur. Dia melangkah menuju balai-balai di belakang rumah yang saat itu dipenuhi kerabat perempuan yang tengah mempersiapkan dan mengerjakan sayur mayur untuk kebutuhan pesta pernikahan.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Bagaimana para ilmuwan meneliti lukisan gua tersebut? Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh arkeolog Indonesia Adhi Augus Oktaviana menggunakan teknik yang disebut pencitraan seri U ablasi laser, yang menurut mereka dalam penelitian tersebut adalah “aplikasi baru dari pendekatan ini”.
-
Apa yang diuji oleh ketiga ilmuwan tersebut? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
Melihat pamannya membawa parang, Sayu Kade yang tengah membersihkan tangkai-tangkai cabai panik dan langsung turun dari balai-balai. Dia berlari menghampiri anaknya yang berusia 3 tahun yang tengah bermain.
"Belum sempat ambil anaknya, Wayan Tangsi sudah mendekat dan langsung menebas. Parangnya sangat tajam, hingga jari telunjuk dan jari tengah Sayu Kade putus, kepalanya luka menganga. Para ibu lain yang ada di balai-balai itu ketakutan dan langsung berhamburan. Amuk Wayan Tangsi baru terhenti setelah seorang laki-laki memeluknya dari belakang," kata Kapolsek Sukamaju, Ipda Kawaru.
Persiapan Nikah Berujung Duka
Sayu Kade langsung dibawa ke puskesmas setempat. Lalu dirujuk ke Rumah Sakit. Namun nahas, nyawanya tidak tertolong lagi.
"Saya ke TKP ditemukan parang pelaku. bagian jari korban dan helai-helai rambut korban yang berserakan. Jadi hari ini, seharusnya bergembira karena ada pesta pernikahan putri bungsu pelaku tapi malah jadi hari berkabung," kata Ipda Kawaru.
Akibat kejadian ini, putri bungsu pelaku menjadi trauma. Dia dijemput oleh keluarga calon suaminya untuk digelar acara pernikahan di rumah calon suami.
"Jadi tidak ada aktivitas di rumah pelaku saat ini. Di rumah korban pun yang terletak di kota kecamatan sibuk dengan persiapan pemakaman. Ada tiga rumah kita amankan saat ini yaitu rumah korban, rumah pelaku dan rumah pengantin laki-laki jangan sampai terjadi hal buruk," ucap Kawaru.
Dugaan Ilmu Hitam
Polisi belum menyimpulkan motif pelaku mengamuk hingga menyebabkan kematian kerabatnya. Selama ini antara pelaku dan korban yang tidak lain tidak ada konflik. Bahkan putri pelaku selama ini tinggal di rumah korban dan membantu menjaga toko sejak ekonomi orang tuanya seret.
Namun, dari keterangan yang dikumpulkan, sehari sebelumnya pelaku menunjukkan gelagat aneh. Dia selalu diam. Tidak seperti biasanya. Bahkan malam hari, dia tiba-tiba naik ke atas pohon. Tidak mau turun karena ingin tidur di atas pohon.
"Pelaku baru mau turun setelah pemangku adat yang datang dan memintanya turun dari pohon. Informasinya, diduga pelaku tengah mendalami ilmu hitam," kata Ipda Kawaru.
Saat ini pelaku Wayan Tangsi ditahan di Polsek Sukamaju. Dia masih mengamuk, sering mau terbang-terbang katanya ada lawan. Bahkan membenturkan kepalanya ke dinding tembok Jadi belum bisa diambil keterangannya," tutupnya.
(mdk/noe)