'Pancasila mampu menyelamatkan bangsa dari ancaman perpecahan'
Bhinneka Tunggal Ika mencerminkan kemajemukan budaya bangsa dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pancasila sebagai ideologi bangsa terbukti mampu menyatukan dan mendamaikan segala perbedaan di Bumi Pertiwi.
Bhinneka Tunggal Ika mencerminkan kemajemukan budaya bangsa dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pancasila sebagai ideologi bangsa terbukti mampu menyatukan dan mendamaikan segala perbedaan di Bumi Pertiwi.
"Dengan kekuatan kearifan lokal itu, Pancasila mampu menyelamatkan bangsa Indonesia dari berbagai gangguan dan ancaman perpecahan," ujar Dosen Pasca-Sarjana Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar, Selasa (26/9).
Menurutnya, Pancasila sebagai ideologi negara telah mengakomodasi kearifan lokal yang hidup di nusantara seperti gotong royong, adat istiadat, dan silaturahmi. Itu terdapat dalam sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"NKRI ini tetap berlangsung dan berjalan harmonis karena kekuatan dari nilai-nilai Pancasila itu. Maka pemahaman nilai Pancasila itu harus terus digalakkan, terutama kepada para generasi muda," ujar Bambang.
Selain itu, pelestarian budaya, adat istiadat dan kearifan lokal lainnya oleh berbagai pihak, pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan saat ini dan di masa yang akan datang.
Dijelaskan Bambang, kearifan lokal itu sendiri tumbuh dari adat atau kelembagaan adat. Namun demikian, menurutnya, kelembagaan adat di Indonesia ini perlu di kodifikasi dan dibukukan peraturannya sehingga menjadi kitab perundang-undangan sehingga bisa menjadi hukum adat.
"Penguatan kembali nilai Pancasila adalah cara terbaik untuk kembali menguatkan jatidiri bangsa ini dari berbagai gangguan dan ancaman ideologi asing," kata alumni Akabri Kepolisian tahun 1971 ini.
Ia melihat bagaimana kearifan lokal yang sarat kebijakan dan filosofi hidup nyaris tidak terimplementasikan dalam praktik hidup yang makin pragmatis.
"Fakta itu membuat perlu perlu adanya kerjasama antara segenap pihak, baik pemerintah dan masyarakat untuk merawat dan memperkuatnya," tutur alumni Pasca-Sarjana jurusan Sosiologi Universitas Padjajaran Bandung ini
Selain kearifan lokal, Indonesia juga memiliki banyak sumber alam dan sumber budaya yang beraneka ragam. Keragaman etnis yang ada di Indonesia sudah tentu mengandung dimensi multibudaya dan menjadi hal yang positif untuk menciptakan toleransi.
"Kita melihat bagaimana budaya dan kearifan lokal yang sarat kebijakan dan filosofi hidup nyaris tidak terimplementasikan dalam praktik hidup yang makin pragmatis. Perlu sebuah kerjasama yang baik antara segenap pihak, baik dari pemerintah dan juga masyarakat," tandasnya.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Kapan Demokrasi Pancasila diterapkan di Indonesia? Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila. Dahulu, Indonesia sempat menganut ideologi Demokrasi Pancasila.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Bagaimana Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Kapan Hari Kesaktian Pancasila dirayakan? 1 Oktober adalah Hari Kesaktian Pancasila.