Panglima TNI: Kalau Brimob hadapi hambatan di Poso, kita yang maju
"Memang ada yang perlu ditangani oleh aparat keamanan. Khususnya daerah pegunungan perlu disisir gitu," kata Moeldoko.
Menko Polhukam melakukan rapat koordinasi bersama Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala BIN Marciano Norman, Wakapolri Komjen Badrodin Haiti dan Kepala BNPT Saud Usman di Kantor Menko Polhukam. Adapun yang dibahas adalah mengenai kabar terkini mengenai terorisme di wilayah Poso.
"Oh agendanya membahas Poso," kata Jenderal Moeldoko kepada wartawan di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Jumat (6/2).
Moeldoko memastikan masyarakat Indonesia tak perlu cemas dengan kondisi stabilitas negara. Sebab, tidak ada ancaman baru yang berasal dari terorisme di Poso.
"Tidak. Mungkin sinkronisasi kerja di lapangan saja," tegasnya.
Lebih lanjut, Moeldoko menjelaskan, memang ada yang perlu ditangani untuk keamanan di Poso. Yaitu wilayah-wilayah pegunungan di Poso perlu untuk diawasi lebih teliti.
"Memang ada yang perlu ditangani oleh aparat keamanan. Khususnya daerah pegunungan perlu disisir gitu," jelasnya
"Ada deployment baru dari kepolisian. Kemarin kan ada 600-700 Brimob yang ke sana. Nanti lihat perkembangan kedepannya kalau memang dari Brimob menghadapi hambatan medan nanti kita yang maju. Ada sinkronisasi," tandasnya.