Panglima TNI: RI tak mau 143 KM wilayahnya dicaplok Malaysia
Indonesia dan Malaysia telah sepakat pembangunan mercusuar di Tanjung Datuk dihentikan.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, Indonesia dan Malaysia telah bersepakat agar pembangunan mercusuar di wilayah perairan Tanjung Datuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, oleh negeri Jiran dihentikan. Kedua belah pihak berharap tidak ada tindakan yang dapat memperkeruh situasi.
"Selanjutnya melakukan verifikasi lagi yang dilakukan bersama-sama untuk melihat perbedaan dari suar sendiri," kata Jenderal Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (28/5).
Menurutnya hal itu dilakukan karena Indonesia dan Malaysia berbeda versi soal mercusuar tersebut.
"Kalau versi Malaysia sekarang ini berjalan, maka Indonesia akan kehilangan 143 km persegi. Maka itu kami akan melakukan pertemuan bulan depan," katanya.
Ia juga mengaku sudah menggelar rapat bersama yang ikut dihadiri kepala daerah terkait. Dalam rapat tersebut, Bupati Sambas memiliki sejumlah keluhan.
"Yaitu sering masyarakat nelayan Indonesia diusir, karena kita sendiri belum memberikan kejelasan yang pasti atas perbatasan," katanya.
"Untuk itu ke depannya, melalui pejabat pemda, akan dibangun instalasi militer di sana. Pangkalan udara di sana 750 m, sudah kita diskusikan. Persoalan-persoalan Tanjung Datuk sering muncul karena tidak ada military base di sana. Perlu menyetujui pemda membangun pangkalan militer. Kalau itu yang terjadi harus menyiapkan lahan," tutupnya.