Panglima TNI sebut Jokowi sangat marah terhadap narkoba di Indonesia
Penyalahgunaan narkoba di Indonesia diyakini sebagai strategi merusak generasi muda. Sehingga Indonesia di masa depan tidak memiliki generasi berkualitas tinggi. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bahkan menyebut peredaran barang itu sudah merajalela.
Penyalahgunaan narkoba di Indonesia diyakini sebagai strategi merusak generasi muda. Sehingga Indonesia di masa depan tidak memiliki generasi berkualitas tinggi. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bahkan menyebut peredaran barang itu sudah merajalela.
Narkoba, kata Gatot, sudah menjangkau sampai ke pelosok Tanah Air, daerah perbatasan serta pedalaman. Kondisi ini tentu membuat Presiden Joko Widodo juga ikut geram.
"Jokowi sangat marah pada saat menyaksikan pemusnahan barang bukti narkoba di Monas ketika kepala BNN mengatakan 15.000 orang meninggal karena narkoba," kata Gatot, Sabtu (10/12).
Dapat dimilikinya, terdapat 5,1 juta jiwa atau 2 persen penduduk Indonesia positif sebagai pemakai narkoba.
Penangkapan kasus narkoba saat ini disinyalir hanya 15 persen saja yang terungkap, sisanya masih beredar bebas. "Kita sudah dikepung dengan narkoba tujuannya untuk mewujudkan generasi persaingan ekonomi," kata Gatot.
Indonesia dengan jumlah penduduk besar merupakan pasar menarik. Ini juga menguntungkan bagi bandar narkoba yang umumnya merupakan sindikat internasional.