Panglima TNI Sebut Penanganan Karhutla Efektif, Asap Mulai Kurang
Panglima TNI Sebut Penanganan Karhutla Efektif, Asap Mulai Kurang. Hadi menerangkan jika personel dari angkatan darat telah diterjunkan untuk mematikan titik api. Selain itu, Hadi menjelaskan bahwa sejumlah helikopter milik TNI juga dilibatkan untuk melakukan water bombing.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan personel TNI telah diterjunkan untuk membantu mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan. Para personel TNI ini diterjunkan untuk memadamkan titik api penyebab karhutla.
Untuk penanganan karhutla di Sumatera, Hadi menerangkan jika personel dari angkatan darat telah diterjunkan untuk mematikan titik api. Selain itu, Hadi menjelaskan bahwa sejumlah helikopter milik TNI juga dilibatkan untuk melakukan water bombing.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian hutan di Kutai Timur? “Kita di sini juga hidup beriringan dengan adat. Cuma memang hukum adat itu tidak dominan di sini karena bukan hukum positif. Tapi hukum adat tetap kita hargai suatu norma-norma yang ada di kehidupan masyarakat kita,” papar Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
"Ya kemarin sore di Riau ya sudah terjadi hujan (dengan intensitas) sedang.(Ada) pasukan darat untuk mematikan titik api, kemudian water bombing yang dilaksanakan di helikopter, dan TMC teknologi modifikasi cuaca. Semuanya berjalan efektif dan sudah bisa mengurangi asap yang ada di Riau," ujar Hadi usai berziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara, Kota Yogyakarta, Kamis (19/9).
Sedangkan untuk penanganan di Kalimantan, Hadi menerangkan bahwa rekayasa teknologi cuaca akan pula dilakukan. Dengan teknologi ini nantinya akan memunculkan hujan buatan guna memadamkan karhutla.
"Kalau Palangka Raya masih kita cari awan aktif yang bisa kita semai menjadi hujan. Termasuk pasukan darat yang ada di Palangka Raya dan Pontianak terus bekerja mematikan titik api sesuai dengan pantauan dari satelit," urai Hadi.
Hadi menambahkan saat ini ada 2200 personel TNI yang diterjunkan untuk mengatasi karhutla di Riau. Jumlah personel TNI ini melengkapi ribuan personel gabungan lainnya baik dari Polri maupun relawan.
"Seperti di Riau itu kekuatannya adalah 5.800 (personel) ya. 2.200 dari TNI, 2.200 lagi dari Polri kemudian dari unsur-unsur pecinta lingkungan. Pos-pos yang ada di Riau ada 120. Kita tambah lagi 30 pos," ungkap Hadi.
Hadi menambahkan saat ini sejumlah titik api telah dipadamkan. Dari 44 titik api di Riau, 41 titik api telah dipadamkan. "Dari 44 hotspot bisa kita padamkan 41. Hanya asapnya saja. Apinya telah hilang," tutup Hadi.
Baca juga:
Polda Kalbar Tangani 19 Kasus Kebakaran Lahan Libatkan Korporasi dan 53 Perorangan
Kebakaran Hanguskan Puncak Gunung Ile Mandiri Flores Timur
Kisah Bayi di Pekanbaru Meninggal Dunia Diduga Korban Asap
1 Orang Ditetapkan Tersangka Kasus Pembakaran Hutan Lindung di Flores Timur
Polisi Tangkap 1 Terduga Pembakar Lahan di Indragiri Hilir