Panti Muallaf, berkah Allah SWT setelah sembuh dari kanker payudara
Sakit kanker telah mengubah pandangan hidup Marlanita menjadi lebih baik.
Saat penyakit parah tak kunjung sembuh, hanya bisa berbaring, rasa putus asa kerap mengintai. Serasa ingin hidup ini berakhir saja agar penderitaan tubuh ikut berakhir. Seperti ini yang dirasakan Marlanita (42), warga Rappocini, Makassar.
Awalnya Marlanita, yang bernama asli Omi Kristiani, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat ini beragama nasrani lalu menikah dengan Andi Ilham Nawir, guide yang kemudian jadi pengusaha travel. Bertahun-tahun mereka hidup berumah tangga dalam suasana beda agama karena suaminya seorang muslim. Tetapi empat anak buah perkawinannya mengikuti memeluk nasrani.
Di awal tahun 2009, Marlanita akhirnya memeluk Islam demi mengikuti jejak sang suami.
Hingga pertengahan tahun 2009, penyakit kanker payudara yang dideritanya sejak SMP kembali kambuh, bahkan kian parah. Tiga bulan Marlanita tidak bisa beraktivitas. Hanya berbaring di tempat tidur selama tiga bulan, sampai darah selalu keluar dari payudaranya yang nyaris rusak.
Di penghujung rasa putus asa, Marlanita yang ditemui Selasa siang, (14/6) berkisah, di malam Jumat sekira pukul 02.00 wita serasa mimpi didatangi sosok berpenampilan kiai duduk di depannya sembari memegang tasbih berkilau emas. Wajahnya tidak jelas karena wujudnya seperti cahaya matahari yang akan terbit.
"Sosok kiai itu berkata ke saya bahwa kami bisa sembuh asalkan menjernihkan pikiran dan memeluk Islam dengan baik. Lalu saya diminta untuk berpuasa selama 70 hari berturut-turut dan menjalankan puasa Senin-Kamis. Belum lama memang saya memeluk Islam tapi tidak begitu yakin. Saya kemudian berjanji untuk jalankan semua wejangan sosok kiai ini. Lalu saya diminta ke belakang rumah untuk mengambil dedaunan. Lalu meracikkan obat dari dedaunan itu untuk saya minun nanti. Semuanya seperti nyata," kata Marlanita.
Keesokan harinya, kata Marlanita yang ditinggal mati suaminya tahun 2014 itu kemudian meminum air racikan obat yang semalam diperolehnya seperti dalam mimpi. Usai meneguk cairan dari perasan air dedaunan itu, tiba-tiba darah mengucur terus dari payudara. Tak disangka-sangka pula dia bisa bangun dari pembaringan dan kesehatannya semakin baik.
Jumat berikutnya, sosok kiai ini kembali dan membimbing cara meracik obat-obatan dari dedaunan tertentu, juga menggambarkan jenis bahan yang bisa dibeli dari luar. Kemudian sosok kiai ini tidak pernah lagi muncul.
"Sejak saat itu saya mulai berpuasa selama 70 hari berturut-turut, juga puasa Senin-Kamis. Sungguh muzizat dari Allah SWT karena saya kuat puasa yang selama ini saya tidak pernah lakukan dan saya tidak pernah datang bulan selama puasa 70 hari itu. Hingga saatnya tiba kanker yang saya derita benar-benar sembuh," tutur Marlanita.
Sejak saat itu, kata Marlanita, dia benar-benar mendapat hidayah dan mengakui kebesaran Tuhan. Empat orang anaknya kemudian satu persatu masuk Islam. Hingga akhirnya tahun 2012 lalu dia minta restu ke suaminya membuka sebuah panti asuhan untuk mencari berkah.
Atas restu suaminya, panti asuhan itu diberi mana Panti Asuhan Muallaf, dikelola Yayasan Al Anshar bentukan suaminya. Kini panti asuhan muallaf mengurus 37 orang anak.
Yang sudah cukup disekolahkan. Ada dua di antaranya masih balita. Di antara mereka, ada yang kehilangan orangtua dan juga ada yang berasal dari keluarga miskin pergi meninggalkan kampung halaman karena ingin sekolah. Latar belakangnya berasal dari Makassar, Kabupaten Mamuju, Polman, Mamasa, sampai Flores.
Ragam cerita ihwal anak-anak datang dan dalam asuhannya. Bilqis, balita yang kini berusia 2 tahun. Sebelumnya bayi ini dibawa oleh tiga orang perempuan. Salah satunya memohon-mohon agar anaknya dipelihara di panti ini. Katanya, sudah ada beberapa panti didatangi tapi tidak ada yang mau pelihara.
"Tentu tidak ada yang mau pelihara karena kondisi bayi itu memprihatinkan. Tubuhnya lebih kecil dari anak kucing," kata Marlanita.
Ketiga perempuan yang Marlanita duga adalah "pekerja malam" itu kemudian pergi setelah Marlanita berkenan pelihara anak itu. Perempuan-perempuan itu menolak sebut identitas dirinya dan tidak mau membuat pernyataan penyerahan di atas kertas bermaterai. Tetapi sempat cerita jika bayinya itu baru enam bulan dalam kandungan dan lahir.
"Saya menduga anak ini rencananya akan diaborsi namun ternyata lahir dalam keadaan hidup. Kini bayi itu berusia dua tahun, kamk beri nama Bilqis," ujar Marlanita.
Kini Marlanita dan anak-anak asuhnya hidup dalam keadaan sangat sederhana bahkan sangat kurang. Setelah Andi Ilham Nawir suaminya meninggal dunia, tidak ada lagi sandaran ekonomi menyusul tutupnya usaha travel.
Marlanita kemudian menghidupi keluarga berikut anak-anak asuhnya dari jualan obat herbal yang racikanya berasal dari petunjuk sosok kiai yang pernah menemuinya dalam mimpi. Marlanita meracik obat antara lain untuk kanker payudara, kista dan obat bagi pasangan yang sulit mendapatkan anak.
"Dari jualan herbal, kemudian bantuan dari para dermawan panti ini bisa hidup. Termasuk mantan pasien yang sudah punya anak datang mengucapkan terima kasih dengan memberi bantuan buat anak-anak. Rejeki itu selalu ada. Saya yakin dengan kebesaran Allah SWT," tutur Marlanita dengan mata berkaca-kaca.
Kini puluhan anak panti itu hidup dalam kesederhanaan. Kasur hanya beberapa. Mereka ada yang tidur meringkuk, melantai di atas karpet kusam cahaya dari balon lampu sangat temaran, sebagian atap juga bocor sehingga tetes air harus ditadah dengan wadah.
"Saya mengajari anak-anak hidup sederhana dan bagi yang waktunya sekolah, harus sekolah demi masa depan mereka sendiri nanti. Tahun ini ada delapan orang yang menyelesaikan jenjang SMA nya," cerita Marlanita.
Baca juga:
Libur Lebaran, Bank Mandiri operasikan 200 kantor cabang bergantian
Ramadan hingga Lebaran, Bank Mandiri siapkan Rp 25,4 triliun
Alfacart luncurkan layanan beli di kota ambil di kampung halaman
Presiden Jokowi buka bersama di rumah dinas Ketua MPR
Ahok kesal pedagang parsel di Jalan Cikini selalu bikin macet
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Kenapa ucapan menyambut Ramadhan penting? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Mengapa puisi menyambut Ramadan penting? Puisi menyambut Ramadan memiliki peran penting dalam memberikan pesan-pesan positif yang memotivasi umat Muslim untuk menjalani Ramadan dengan penuh kesadaran dan ketulusan.
-
Kapan Rizky Langit Ramadhan lahir? Lahir pada 3 Oktober 2006, Rizky Langit Ramadhan kini telah berusia 17 tahun.