Para suami jadi penjahat demi bahagiakan istri
"Tasnya tidak sempat saya buang. Semuanya saya koleksi di tempat kos, dan dipakai oleh istri saya."
Zainal Arifin (33), warga kos di Jalan Tambak Asri Gg 12, Surabaya, Jawa Timur ini nekat menjambret tas wanita. Hal tersebut dia lakukan untuk memperbanyak koleksi tas istrinya.
"Tasnya tidak sempat saya buang. Semuanya saya koleksi di tempat kos, dan dipakai oleh istri saya. Untuk uangnya saya bagi dengan tiga teman saya," katanya pada penyidik, Rabu (30/12).
Zainal mengaku, istrinya tidak tahu menahu soal aksi kejahatannya bersama tiga temannya. Istrinya hanya tahu, kalau dia bekerja sebagai kernet.
Setidaknya bapak satu anak asal Kediri, ini sudah beroperasi bersama tiga rekannya, yang kini menjadi buron, di 10 TKP. Namun, pada aksi terakhirnya di penghujung Tahun 2015 ini, Zainal gagal. Dia ditangkap anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya, saat merampas tas milik korbannya di Jalan Kalianak.
"Korbannya perempuan. Dia mengalami luka di bagian wajah. Saat itu antara tersangka dan korban terlibat saling tarik, karena korban mempertahankan tas miliknya. Akibatnya dia terjatuh dan terseret motor tersangka," terang Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Lily Djafar.
Saat kejadian, petugas dari Satreskrim Polrestabes Surabaya tengah melakukan kring reserse. Mengetahui hal tersebut, petugas melakukan pengejaran. Hasilnya, Zainal berhasil dibekuk, sementara tiga rekannya, yaitu Pramono, Ucup dan Wawan berhasil kabur. Ketiganyapun ditetapkan sebagai DPO alias buron.
"Mereka ini sudah beraksi di 10 TKP, antara lain di Jalan HR Muhammad, Raya Mendut, tiga kali di Jalan Diponegoro, di Kalianak, Bubutan, Kapasan, A Yani, dan di Jalan Demak," ujar Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Manang Soebeti.
Ada juga Indra Nurdiansyah (24) mencuri spion mobil Terrios warna hitam di Raden Saleh, Senen, Jakarta Pusat. Kejadian berawal saat Indra melintas menggunakan motor Honda Beat berwarna biru. Begitu melihat ada mobil parkir dan kondisi sepi, Indra lalu mencongkel spion kendaraan itu.
Beruntung, ada warga yang kelar salat Jumat melihat aksi Indra dan meneriaki serta mengejar. Panik dikejar oleh warga Indra tancap gas dengan kencang.
Namun, setibanya di depan Hotel Bintang, motor yang dikemudikan Indra jatuh dan terpental. Spontan warga yang melihat langsung menangkap Indra dan memberikan bogem mentah.
Beruntung pihak kepolisian segera mendatangi lokasi dan menyelamatkan Indra dari amukan massa. Selanjutnya Indra dibawa ke Polsek Senen untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sementara itu, berdasarkan pengakuan Indra dirinya baru dua kali mencuri spion. Dia nekat mencuri karena tidak punya pekerjaan dan uang untuk menghidupi istri serta satu anaknya.
"Buat biaya hidup. Spionnya nanti di di jual di Kota seharga Rp 100 ribu," katanya, Jumat (6/12).