Pasang baliho bergambar mahasiswa berjilbab, UKDW disantroni FUI
Pasang baliho bergambar mahasiswa berjilbab, UKDW disantroni FUI. Forum Umat Islam Yogyakarta mendatangi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Rabu (07/12). FUI datang dan mendesak UKDW untuk menurunkan baliho promosi pendaftaran mahasiswa baru yang menampilkan seorang mahasiswa mengenakan jilbab.
Forum Umat Islam (FUI) Yogyakarta mendatangi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Rabu (07/12). FUI datang dan mendesak UKDW untuk menurunkan baliho promosi pendaftaran mahasiswa baru yang menampilkan foto tiga orang mahasiswa di mana salah satunya mengenakan jilbab.
Rektor UKDW Henry Feriadi menceritakan bahwa kampusnya sempat dua kali didatangi oleh FUI. Kedatangan pertama, pada Rabu pukul 09.00 WIB. Ketika itu ada dua orang yang mendatangi UKDW. Keduanya meminta kepada UKDW untuk menurunkan baliho promosi karena dianggap mengandung simbol agama tertentu dan tidak meminta izin kepada ormas tersebut.
"Ada dua orang yang datang, atas nama Forum Umat Islam dan Aliansi Jurnalis Islam Bersatu," ujar Henry di Ruang Sidang Sidang Harun, Kamis (8/12).
Henry menjabarkan bahwa kedatangan kedua sekitar pukul 12.00 WIB. Kali ini ada enam orang dari FUI yang mendatangi UKDW. Mereka datang membawa tambahan tuntutan. FUI tak hanya ingin baliho di depan UKDW saja yang dilepas. Namun semua baliho UKDW yang ada di 5 titik di Yogyakarta juga turut diminta melepas.
"Kami menyanggupi permintaan dari FUI. Tetapi deadlinenya diundur hingga Kamis (08/12) sore. Sebab untuk melepas baliho promosi tersebut harus berhubungan dengan pihak advertising. Jadi tidak bisa langsung dilepas," jelas Henry.
Henry menambahkan bahwa foto tiga mahasiswa yang terpampang di baliho promosi milik UKDW tersebut kesemuanya merupakan mahasiswa UKDW. Mereka adalah mahasiswa yang berprestasi.
"Baliho tersebut mencerminkan gambaran dinamika kehidupan di UKDW dengan 3.800 mahasiswa yang 7 persennya adalah muslim. UKDW itu seperti Indonesia Mini," tutur Henry.
Henry menerangkan bahwa ormas yang datang sempat memberikan ancaman. Apabila baliho tidak dilepas maka akan ada pengerahan massa yang lebih banyak lagi.
Kepala Admisi, Promosi dan Protokol UKDW, Hangudi Widya menguraikan bahwa sebelumnya, pihak UKDW juga pernah menampilkan media promosi dengan gambar yang bertema hampir sama. Ketika itu tak ada masalah.
"Tahun 2015 kita juga pernah memasang baliho dengan media promosi dengan materi yang sama. Tidak ada masalah ketika itu. Tidak tahu kenapa kok tahun ini jadi bermasalah," tanya Hangudi.
Terpisah, Koordinator Angkatan Muda FUI Yogyakarta, Muhammad Fuad mengklaim tindakan yang dilakukan karena berdasarkan aduan masyarakat. Menurut dia, pemasangan mahasiswi berhijab sebagai iklan penerimaan mahasiswa baru, tidak pada tempatnya.
"(Soal ancaman) kami tugasnya memfilter. Kami sampaikan bahwa jangan sampai kaum muslim yang lain mencopot sendiri. Kalau kejadiannya seperti itukan jadi tidak bagus," papar Fuad ketika dihubungi merdeka.com, Kamis (08/12) siang.
Baca juga:
Demo pro dan kontra LGBT, massa FUI siaga di Tugu Yogyakarta
Massa FUI protes tempat karaoke terlalu dekat dengan masjid
Sebarkan toleransi beragama, pemimpin Jerman ikut unjuk rasa
Ditolak FUI, diskusi melek media LKis terancam batal
FUI: Semoga DPRD lengserkan Ahok, biar kembali jadi preman pasar
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Di mana ornamen Islami di Pasar Asemka dipajang? Pernak-pernik dan ornamen bernuansa Islami khas Hari Raya Idulfitri dipajang di salah satu toko di Pasar Asemka, Jakarta, Selasa (2/4/2024).
-
Kapan Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia? Setelah dua tahun pembangunannya, masjid ini akhirnya selesai dan diresmikan langsung oleh Ivan Gunawan bersama pengurus masjid.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Mengapa Masjid At Taqwa Cirebon diganti namanya? Alasan renovasi juga karena posisinya sudah cukup melenceng dari arah kiblat, sehingga perlu diluruskan. Setelahnya, Koordinator Urusan Agama Cirebon, R. M. Arhatha, menginisiasi pergantian nama masjid agar tidak lagi menggunakan kata “Agung”. Ini karena saat itu sudah ada masjid bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang ada di Alun-Alun Kasepuhan dan menjadi salah satu masjid kuno paling tua yang ada di sana.