Pasang spanduk Rizieq, 11 pemuda di Buleleng mengaku hanya iseng
11 pemuda yang memasang sepanduk bergambarkan M Rizieq Syihab di pagar masjid Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng Bali menyerahkan diri ke aparat desa. Kedatangan 11 remaja itu menyampaikan permohonan maaf telah menimbulkan kontroversi dan keresahan di masyarakat.
11 Pemuda yang memasang sepanduk bergambarkan M Rizieq Syihab di pagar masjid Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng Bali menyerahkan diri ke aparat desa. Kedatangan 11 remaja itu menyampaikan permohonan maaf telah menimbulkan kontroversi dan keresahan di masyarakat.
Kepala Desa Tegallinggah, Ketut Mudarna membenarkan adanya 11 pemuda desa setempat yang mendatangi bale desa. Bahkan saat mereka datang, saat itu ada Camat Sukasada Made Dwi Adnyana dan Kapolsek Sukasada Kompol Ketut Darmita. Di hadapan Kepala Desa Tegallinggah, mereka menyampaikan kronologi pemasangan spanduk tersebut.
"Spanduk bergambar Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq itu kami pasang usai mengkuti malam takbiran, Sabtu (24/6) lalu," kata Imam Akbar salah seorang dari 11 pemuda tersebut, Kamis (6/7).
Imam Akbar pun dengan polos mengaku spanduk berukuran 2 x 1 adalah miliknya yang diberikan teman dari Jawa.
"Spanduk itu saya bawa dari Jawa, usai mengikuti pendidikan di pondok pesantren sekitar 2014 silam," terangnya.
Ketika malam takbiran, Imam bersama belasan remaja lainnya membawa spanduk itu berkeliling desa dengan menggunakan mobil untuk menyambut perayaan Idul Fitri Syawal 1438 Hijriah.
Kemudian, usai malam takbiran, spanduk itu dipasang di tembok Masjid Nurul Huda. "Tidak ada maksud apa-apa. Murni hanya iseng guyonan belaka," akunya.
Di hadapan Camat Dwi Adnyana, sebelas remaja ini mengaku tidak ada niat sedikitpun untuk mendirikan ormas FPI di Buleleng. Mereka pun mengaku kagum terhadap sosok Rizieq, namun bukan terhadap ormas yang didirikannya.
"Tidak ada niat sedikitpun kami untuk mendirikan ormas FPI, itu tidak ada. Kami hanya kagum, jujur tidak tahu jika akan berdampak seperti ini. Melalui forum ini, kami meminta maaf kepada masyarakat Tegallinggah, ini kami lakukan tanpa ada telanan dari manapun," bebernya.
Setelah mengetahui jika spanduk itu menimbulkan polemik di masyarakat, kemudian spanduk tersebut langsung dibakar bersama temannya.
Pengakuan serupa juga disampaikan Malik Abdul Aziz. Selama ini, dirinya tidak mengetahui jika pemasangan spanduk itu ada aturannya.
"Saya juga minta maaf, sudah melakukan tindakan gegabah. Kami orang awam, dan ini pelajaran buat kami kedepan sekaligus pengalaman untuk tidak mengulang hal serupa," singkatnya.
Dalam surat pernyataan bermatrai itu, memuat tentang permohonan maaf serta tidak akan mengulangi perbuatan serupa, dan siap menerima sanksi hukum apabila terbukti terlibat dalam kegiatan ormas radikalisme yang dianggap bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI.
Sementara itu, Kepala Desa Tegallinggah Made Mudarna langsung menggelar pertemuan di kediamannya bersama Kapolres Buleleng, AKBP Made Suka Wijaya dan Ketua Komisi II DPRD Buleleng Mangku Budiasa.
Pertemuan yang berlangsung tak lebih dari sejam itu dilakukan untuk menyikapi persoalan yang sempat menimbulkan keresahan di masyarakat, bahkan menjadi perbincangan hangat hingga di media sosial.
"Sekarang masalahnya sudah clear, saya juga senang belasan pemuda tersebut sepakat untuk tidak mengulangi perbuatan dengan membuat surat pernyataan. Kami tetap menolak radikalisme. Kami akan tetap pantau setiap waktu, sehingga desa kami tetap aman," tutup Kepala Desa Tegalinggah.
Terkait ini kasus yang sebelumnya diserahkan ke ranah hukum. Oleh pihak warga desa diselesaikan secara kekeluargaan, sehingga 11 pemuda tersebut tidak harus menjalani proses hukum.
Baca juga:
Warga Bali resah ada spanduk FPI bergambar Habib Rizieq
Warga Bali cari kelompok remaja yang pasang spanduk FPI gambar Rizie
Sindiran Kapolda Metro minta Habib Rizieq nikmati liburan di Arab
Rizieq : Tidak bisa rekonsiliasi tak ada pilihan kecuali revolusi
Wapres JK: Rekonsiliasi bisa saja, tapi hukum tetap berjalan
Imigrasi: Polisi belum minta cabut paspor Rizieq yang habis 2021
-
Siapa yang mengunjungi Habib Rizieq? Bos jalan tol Jusuf Hamka membagikan momen saat ia berkunjung ke kediaman Habib Rizieq Shihab, di Instagram.
-
Mengapa Habib Empang menetap di Bogor? Akhirnya, ia diarahkan ke wilayah Bogor yang ketika itu ajaran Islam masih harus dikembangkan agar dikenal semakin luas.
-
Siapa Habib Ali Kwitang? Di awal abad ke-20, Habib Ali Kwitang menjadi sosok ulama yang paling berpengaruh di masa penjajahan Belanda dan Jepang. Ia merupakan keturunan dari Rasulullah di Betawi yang turut membantu kelahiran Republik Indonesia.
-
Kenapa Jusuf Hamka mengunjungi Habib Rizieq? Siang ini kami diundang makan nasi kebuli oleh beliau 🙏 Sambil mendiskusikan perkembangan dakwah yang sejuk. Serta dakwah untuk senantiasa MENGHARUMKAN AGAMA ISLAM. Sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah (SAW)...," tulisnya dalam keterangan.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Apa yang dilakukan Jusuf Hamka dan Habib Rizieq saat pertemuan mereka? Selain itu, dia juga sempat memuji sosok Jusuf Hamka yang selama ini memang dikenal sangat dermawan."Terima kasih banyak atas kunjungannya. Jusuf Hamka ini luar biasa membangun masjid di mana-mana tempat.Beramal baik, dan hubungannya dengan banyak orang juga sangat baik," kata Habib Rizieq.