Pasar di Bangkok ini bisa transaksi pakai Rupiah
Pasar Wat Arun, Bangkok jadi satu-satunya pasar yang bisa menerima mata uang Rupiah.
Kehabisan uang Baht saat belanja di Bangkok, Thailand bukan masalah besar. Sebab, ada salah satu pasar di Bangkok yang bisa menerima pembayaran dengan mata uang Rupiah.
Pasar Wat Arun, Bangkok jadi satu-satunya pasar yang bisa menerima mata uang Rupiah. Bahkan, pedagang yang ada di pasar tersebut juga menawarkan dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Akan tetapi, di pasar ini tidak bisa melakukan tawar menawar, lantaran seluruh dagangan sudah dipasangi harga.
"Hanya pasar ini yang bisa menggunakan Rupiah," ujar Public Relation Thai Lion Air Preawrumpai Sangthong.
Pasar ini berada di komplek candi dan Temple of Dawn atau Reclining Buddha (Budha Tidur). Pasar Wat Arun ini hanya berjualan pakaian, baik kaos beragam tulisan atau gambar ikon-ikon Thailand, pakaian tradisional serta souvenir dan aneka pernak-pernik peribadatan. Harga satu potong kaos ukuran berbahan katun dihargai 100 Bath (THB) atau setara Rp 38.000. Akan tetapi, jika pembeli ingin membeli lusinan maka pedagang memotong harganya menjadi 1.000 Baht selusin.
Sementara untuk pakaian tradisional beragam harganya, mulai antara 300 Bath hingga 500 Bath. Tergantung ukuran, tipe dan motifnya. Begitu juga dengan harga souvenir mulai dari harga 100 Bath hingga 1.000 Bath. Nah, apabila pembayaran menggunakan rupiah, pedagang akan mentotalkan harga semua barang yang dibeli dengan nilai bath, lalu dikonversi ke Rupiah.
"Praktis banget di sini. Jadi, tidak perlu khawatir kalau kehabisan uang Baht," ujar Devi, salah satu wisatawan asal Jakarta.
-
Kapan penjualan di Pasar Tanah Abang ramai? Para penjual khususnya pakaian muslim bisa meraup omzet sampai puluhan juta perhari selama bulan Ramadan
-
Kapan Pasar Loak Lemahwungkuk buka? Pasar ini diketahui hadir setiap hari Minggu, mulai pagi hingga siang dengan pilihan barang yang komplet.
-
Kenapa Pasar Puhpelem ramai? Para pedagang dan pembelinya tak hanya berasal dari Wonogiri, namun juga dari kabupaten di dekatnya yaitu Ponorogo dan Magetan.
-
Apa yang dijual di Pasar Pakelan? Selain Haniq, ada pula Tawinem. Di pasar itu ia membeli gorengan. "Di sini apa-apa Rp500-an. Ini puli pecel, bahannya dari beras," kata Tawinem.
-
Kapan Pasar Pakelan ramai? Pasar itu sendiri hanya ada dua kali setiap lima hari, yaitu setiap hari pasaran wage dan legi. Pasar itu biasanya ramai jam 6-7 pagi.
Pasar Wat Arun, Bangkok jadi satu-satunya pasar yang bisa menerima mata uang Rupiah ©2016 Merdeka.com/saugy
Para pedagang di sini rata-rata fasih menggunakan bahas Indonesia, Jepang, Mandarin dan Inggris. Tak hanya menerima Rupiah, para pedagang juga bisa bertransaksi dengan menggunakan mata uang Dolar, Yuan dan Yen.
"Mereka belajar bahasa Indonesia, Inggris, mandarin sendiri. Otodidaks, dari baca buku. Tidak ada kewajiban atau diminta belajar sama pemerintah," kata Preaw.
Namun, Preaw menyarankan, agar wisatawan menggunakan mata uang Bath ketika berbelanja. Alasannya, kemungkinan para pedagang menggunakan nilai kurs atau konversi tertinggi atau mahal ketika bertransaksi.
Menuju Pasar Wat Arun atau Temple of Dawn pengunjung harus menyeberangi Sungai Chao Phraya, salah satu sungai terbesar dan terpanjang di Thailand. Tempat ini dapat dicapai dari Jalan Arun Amarin di sisi Thonburi atau naik kapal ferry dari dermaga Tha Tien Fier, tepat di belakang Grand Palace. Tarif menyeberang dengan ferry dikenakan biaya 3,50 Bath saja.
Pasar Wat Arun sendiri diambil dari nama Wat atau Candi Arunratchatharam. Wat Arun merupakan candi kuno yang dibangun oleh kerajaan Thailand yang kala itu beribukota di Ayutthaya. Awalnya, candi ini dinamai Wat Makok. Tapi saat ibukota Thailand dipindah ke Thonburi oleh Raja Thaksin, candi ini diubah namanya menjadi Wat Chaeng.
Saat Raja Rama II memerintah kerajaan, dilakukan pemugaran kuil dan candi. Kawasan ini lalu diubah namanya lagi menjadi Wat Arunratchatharam. Kebanyakan orang Thailand atau wisatawan menyebutnya Wat Arun.
Baca juga:
Lotre di Thailand ini bikin deg-degan, yang kalah ikut wajib militer
Intip cara Thailand bangun jalur bawah tanah MRT
[Video] Bikin malu, turis China kalap rebutan makanan di hotel
Begini cara tradisional biksu Thailand bikin tato sihir
Menelusuri kemegahan Kuil Putih di Thailand