Pasca-gempa, Jokowi tak ingin proses pendidikan di Aceh berhenti
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin proses pendidikan di wilayah yang terdampak gempa di Kabupaten Bireuen dan sekitarnya terganggu pascagempa yang terjadi Rabu (7/12) pagi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin proses pendidikan di wilayah yang terdampak gempa di Kabupaten Bireuen dan sekitarnya terganggu pascagempa yang terjadi Rabu (7/12) pagi.
"Jadi jangan sampai pendidikan ini berhenti. Harus tetap berjalan," kata Presiden Jokowi setelah meninjau beberapa bangunan, salah satunya gedung Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Aziziyah di Komplek Pondok Pesantren Mudi Mesra Kabupaten Bireuen Aceh, Jumat (9/12).
Oleh karena itu, dia memastikan jajarannya agar bangunan yang rusak tersebut segera dibersihkan oleh TNI, kemudian dibangun kembali oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Presiden juga telah menyampaikan hal itu kepada pengelola gedung tersebut, karena menurut dia hal itu sangat penting sebab menyangkut proses belajar mahasiswa dan santri yang jumlahnya lebih dari 3.000 orang.
"Ini sudah kita lihat dan ini gedung Sekolah Tinggi Al Aziziyah ini tadi saya sudah sampaikan ke beliau mulai besok akan segera dibersihkan, dan akan dikerjakan oleh pemerintah. Setelah bersih langsung dibangun kembali. Karena ini menyangkut mahasiswa dan santri kurang lebih 3.000-an," kata Presiden.
Gedung Sekolah Tinggi Agama Islam Al Aziziyah terletak di Jalan Masjid Raya km 1,5 Desa Mideun Jok Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen. Tampak memdampingi Presiden Jokowi antara lain Menteri PUPR Basuki Hadi Moeljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Gedung berlantai lima itu runtuh di bagian lantai paling bawah sementara bagian atasnya juga miring dan retak sehingga tidak bisa dipakai untuk kegiatan perkuliahan.
Mudi Mesra merupakan sebuah pesantren atau dalam istilah orang aceh disebut dengan Dayah, yang terletak di desa Mideun Jok Kemukiman Mesjid Raya kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun.
Dayah itu telah berdiri sejak zaman Sultan Iskandar Muda, dayah ini terus berkembang dan saat ini menjadi dayah terbesar di Aceh.
Saat ini dayah MUDI Mesra berada di bawah pimpinan Syekh Hasanul Basri HG (Abu MUDI) dengan jumlah santri lebih kurang 6.000 orang.
Lembaga Pendidikan Islam Ma'hadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya (Mesra) berlokasi di desa Mideun Jok Kemukiman Mesjid Raya, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), tepatnya di sebelah barat kota industri Lhokseumawe kira-kira 100 km.