Pascagempa, Gubernur Bali fokus tangani pasien RS dievakuasi keluar gedung
Pastika mengimbau bagi masyarakat Bali, agar tetap tenang menghadapi situasi tersebut. Selain itu, bagi warga yang berada di pesisir Pantai tetap waspada.
Terjadinya gempa di Lombok Utara Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan berkekuatan 7 SR, Minggu (5/8) malam, yang dampaknya terjadi di Bali, hingga membuat panik masyarakat dan juga ada beberapa bangunan rusak.
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyampaikan untuk dampak gempa atau total kerugian masih diinventalisir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provisi Bali.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa di Gianyar? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Di mana pantai populer di Lombok? Pantai Kuta Lombok merupakan salah satu pantai paling populer di Lombok.
-
Apa tradisi unik Lebaran yang dilakukan di Lombok, NTB? Di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ada tradisi sambut lebaran yang unik bernama Perang Topat atau perang ketupat.
-
Kapan gempa di Gianyar terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Bagaimana tradisi Ngejot dilakukan di Bali? Tradisi Ngejot merupakan bentuk jalinan silaturahmi antara umat Islam dan Hindu di Bali. Tradisi ini berwujud dalam bentuk mengantarkan makanan kepada sanak saudara maupun tetangga yang berbeda agama, terutama saat hari besar keagamaan seperti Galungan dan Iduladha. "Tradisi ini sudah tumbuh dan berkembang dalam keberagamaan masyarakat Bali. Saling memberi makanan, kue-kue, buah-buahan antar tetangga terdekat di setiap desa atau lingkungan. Selain bentuk persaudaraan, ini juga bentuk kerukunan, yang sudah terbangun sejak lama sampai sekarang,"
"Untuk saat ini sedang diinventalisir dimana yang perlu dilakukan tindakan segera. Terutama, yang betul-betul rusak dan butuh pertolongan segera," ucapnya, di Denpasar. Senin (6/8).
Ia menegaskan fokus utama penanganan pasca gempa yakni pasien pasien yang berada di rumah sakit umum, seperti RSUD Sanglah dan Bali Mandara atau Rumah Sakit Umum lainnya yang ada di Bali. Sebab, saat gempa terjadi pasien dievakuasi keluar gedung.
"Terutama yang ada di rumah sakit ini, kita harus fasilitasi sedemikian rupa. Kalau di rumah sakit yang dibawa keluar ini kan oksigennya terbatas. Tidak bisa lama-lama. Karena oksigen portabel itu jumlah tidak seberapa dan bisa satu jam sudah habis oksigennya," ujarnya.
Maka dengan persoalan tersebut, Pastika menyampaikan untuk oksigen portabel akan di perbanyak dan untuk Rumah Sakit Umum juga sudah disiapkan tenda-tenda darurat untuk mengantisipasi jika terjadi gempa lagi.
"Oleh karena itu kita antisipasi segera oksigen portabelnya. Karena itu solusinya, kalau nanti terjadi lagi kita sudah siapkan tenda dan tadi malam sudah ada tenda," jelasnya.
"Kalau terjadi lagi tenda yang paling aman untuk para pasien. Kemudian juga harus di persiapkan genset dan sebagainya untuk di di rumah sakit jika pada saat terjadi operasi terjadi gempanya dan lampu mati. Ini juga menjadi persoalan. Jadi aspek-aspek teknis itu harus kita antisipasi," tambah Pastika.
Dari hasil laporan, menurut Pastika yang paling besar terkena dampak adalah di wilayah Kabupaten Karangasem, karena memang wilayah yang terdekat dengan Lombok.
"Ada beberapa Pelinggih atau Pura yang roboh dan juga rusak. Kalau kita yang lain kebanyakan hanya plafon-plafon saja," ujarnya.
Sementara untuk korban gempa yang meninggal ada dua orang yang pertama seorang perempuan asal karangasem, Ni Kadek Yuliani. Korban dikabarkan meninggal akibat tertimpa tembok di indekosnya di Banjar Juet Sari, Desa Pemogan Denpasar.
Kemudian, korban kedua adalah pengunjung Resto Golden Palace Kuta di Jalan Raya Kuta, bernama Drs Witjaksono yang tercatat sebagai warga Jakarta kelahiran 1954. Korban Witjaksono yang merupakan wisatawan lokal meninggal diduga akibat serangan jantung akibat kepanikan yang terjadi saat gempa mengguncang.
"Untuk korban jiwa ada satu yang langsung akibat gempa tertimpa robohnya tembok, dan satu lagi meninggal di rumah sakit Sanglah karena terkena sakit jantung karena kaget," ungkap Pastika.
Untuk kedepannya, Pastika mengimbau bagi masyarakat Bali, agar tetap tenang menghadapi situasi tersebut. Selain itu, bagi warga yang berada di pesisir Pantai tetap waspada.
"Imbau pada warga, iya harus tenang dan terutama yang tinggal di pantai, potensi tsunami selalu ada karena yang paling bahaya tsunami. Karena pulau kita dikelilingi oleh laut dan ada bahaya di situ," ujarnya.
"Sejauh ini (Aktivitas) berjalan normal tidak ada laporan atau kegiatan yang dibatalkan. Seperti penerbangan (pesawat) berjalan seperti biasa. Walaupun kemarin sempat ada kepanikan penumpang tapi waktu singkat kembali normal lagi," tutup Pastika.
Baca juga:
BNPB pastikan gempa 7,0 SR tak picu aktivitas Gunung Rinjani & Agung
358 Orang termasuk turis asing dievakuasi dari tiga Gili di Lombok Utara
Pasca gempa Lombok, Pantai Nusa Dua Bali masih ramai wisatawan asing
Gempa 7 Skala Richter di Lombok dipicu aktivitas Sesar Naik Flores
Dampak gempa Lombok hancurkan bangunan parkir dan timpa belasan motor