Pasien Positif Sembuh, Wali Kota FX Rudy Klaim Solo Bebas Corona
Pernah disebut sebagai zona merah corona dan ditetapkan kejadian luar biasa (KLB), Kota Solo kini dinyatakan bebas pasien positif Covid-19 atau virus corona. Pernyataan tersebut dikemukakan Wali Kota F.X Hadi Rudyatmo (Rudy) di sela kegiatan Apel Persiapan Penyemprotan Serentak di Balai Kota Solo, Selasa (31/3).
Pernah disebut sebagai zona merah corona dan ditetapkan kejadian luar biasa (KLB), Kota Solo kini dinyatakan bebas pasien positif Covid-19 atau virus corona. Pernyataan tersebut dikemukakan Wali Kota F.X Hadi Rudyatmo (Rudy) di sela kegiatan Apel Persiapan Penyemprotan Serentak di Balai Kota Solo, Selasa (31/3).
"Seperti disampaikan oleh RSUD dr Moewardi, Solo bebas positif corona. Ini menjadi bagian kerja sama kita, gotong-royong kita dalam rangka untuk pencegahan," katanya.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Menurut Rudy apa yang sudah dikerjakan bersama-sama kali ini membuahkan hasil. Dia juga yakin orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Solo semakin berkurang. Apalagi pasien positif corona asal Kedung Tungkul Mojosongo telah sembuh. Dia mengimbau agar masyarakat tidak mengucilkan warga yang telah sembuh tersebut.
Kendati telah bebas dari pasien positif Covid-19, ia meminta kepada masyarakat Kota Solo agar tidak terlena dan tetap semakin waspada. Apalagi diperkirakan akan banyak warga Jakarta yang merupakan zona merah akan mudik ke Solo. Untuk mempertahankan kondisi bebas corona tersebut, pihaknya telah mempersiapkan berbagai langkah.
"Kalau ada pemudik datang yang KTP Solo, langsung kita karantina di Grha Wisata. Kita sudah kerja sama dengan Dinas Perhubungan, kepala terminal, kepala stasiun. Sehingga kalau ada yang datang langsung diinformasikan dan dijemput langsung masuk karantina," tandasnya.
Untuk pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, Rudy mengaku jika pemantauan sudah dilakukan oleh RT dan RW. Mereka akan melaporkan ke lurah atau camat setempat. Namun jika menemui kesulitan, pihaknya yang akan langsung turun.
"Kalau yang menggunakan kendaraan pribadi mau karantina mandiri, itu nanti akan diawasi, Babinsa, Babinkantibmas, Linmas dan warga setempat," katanya.
Di Kota Solo sendiri dari empat warga yang positif corona, dua di antaranya meninggal dan 2 pasien lainnya yang dirawat di RSUD dr Moewardi sembuh. Pasien yang sembuh tersebut berinisial P (49) warga Mojosongo, Solo dan warga berinisial R.
Untuk orang dalam pemantauan atau ODP saat ini ada 162 orang. Enam Orang menjalani rawat inap serta 156 lainnya rawat jalan. Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada 26, 16 dirawat, tujuh orang sembuh, tiga meninggal.
Baca juga:
Satu Pasien Dalam Pengawasan di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Meninggal
Kota Bogor Semprotkan Disinfektan dengan Water Canon
Jokowi Sebut WNI dari Luar Negeri Langsung Berstatus ODP
Alasan Darurat Sipil Tak Tepat Diterapkan untuk Pandemi Corona
APBDes Bakal Diprioritaskan untuk Penanganan Corona dan Program Padat Karya
Anggaran Terbatas, Pemkab Purbalingga akan Otak-Atik Dana Desa untuk Atasi Corona