Pasca-ledakan, Gereja Oikumene dijaga ketat polisi bersenjata
Aparat satuan Brimob dari Polda Kalimantan Timur menjaga Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo, pasca-peledakan bom oleh terduga Johanda (33), Minggu (13/11) pagi kemarin. Pengamanan dilakukan dengan senjata lengkap, hingga selesai proses olah TKP oleh Puslabfor Polri.
Aparat satuan Brimob dari Polda Kalimantan Timur menjaga Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo, pasca-peledakan bom oleh terduga Johanda (33), Minggu (13/11) pagi kemarin. Pengamanan dilakukan dengan senjata lengkap, hingga selesai proses olah TKP oleh Puslabfor Polri.
Pengamanan dilakukan pascakejadian ledakan bom. Rencananya, hari ini, pusat laboratorium forensik (Puslabfor) Polri dari Surabaya, mendatangi lokasi ledakan untuk melakukan olah TKP.
"Ya, rencana hari ini ada Puslabfor. Kita amankan lokasi sampai selesai," kata salah seorang personel Brimob kepada merdeka.com di lokasi, Senin (14/11) siang.
Pantauan merdeka.com di lokasi, terdapat 2-4 petugas Brimob bersenjata berada di depan pintu masuk gereja. Pun demikian, dengan penjagaan di depan gerbang masuk gereja, dijaga oleh Brimob.
Terlihat motor terduga pelaku peledakan bom, Johanda, bernomor polisi H 2372 PE masih terparkir. Motor itu adalah motor yang digunakan Johanda, saat masuk ke dalam halaman gereja sambil membawa tas.
Wakapolsekta Samarinda Seberang AKP Achmad Jupi, juga memastikan pengamanan lokasi ledakan, hingga nanti penyelidikan di lokasi selesai.
"Ya, pengamanan dari habis kejadian, anggota di sini untuk mengamankan dan menutup akses bagi yang tidak berkepentingan. Ditempatkan personel Brimob, Polsekta Samarinda Seberang dan juga TNI," jelas Jupi.
Masih di lokasi, meski gereja dikelilingi garis batas polisi, tidak sedikit warga silih berganti berfoto bersama dengan latar belakang gereja. Mereka ingin melihat lebih dekat, lokasi dan kondisi gereja pascaledakan bom.
"Saya dari Tenggarong, ramai di tv, di berita internet. Ternyata ini gerejanya. Kasihan juga, korbannya anak-anak," kata Ediansyah (37).
Diketahui, bom berjenis low eksplosive diduga bom buku, meledak sekira pukul 10.00 WITA, Minggu (13/11) pagi kemarin, di halaman gereja Oikumene, Samarinda. Di dalam gereja, jemaat usai melakukan ibadah Minggu.
Akibat ledakan, 5 korban menderita luka-luka, dan seorang anak di antaranya, Intan Marbun (2,5) meninggal dunia pagi tadi akibat luka bakar 78 persen. Setelah menangkap Johanda sebagai pelaku peledakan, Densus 88 terus mengejar jaringan lainnya.
Sementara Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Safaruddin memastikan, perbuatan pelaku adalah perbuatan seorang teroris.
Baca juga:
Polri janji usut tuntas kasus bom gereja Oikemene
Densus 88 tangkap 15 orang diduga terlibat bom Gereja Oikumene
Selama tiga hari Johanda merakit bom di rumah dekat Gereja Oikumene
Ledakan gereja di Samarinda, Polda Metro perketat jaga tempat ibadah
Demokrat kecam aksi teror bom gereja di Samarinda
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Apa yang terjadi pada embung di Desa Giritirto, Kebumen? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.