Patung Bung Karno yang Tembem Ditutupi Terpal, Ada Apa?
Penutupan memakai terpal atas perintah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).
Penutupan memakai terpal atas perintah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).
Patung Bung Karno yang Tembem Ditutupi Terpal, Ada Apa?
Proses perbaikan patung Bung Karno yang dinilai tembem dan gempal ditutupi terpal. Meski menuai kritikan, kontraktor memilih tetap melanjutkan pembangunan sampai tuntas.
- Potret Ayu Ting Ting saat Hadir di Pesta Pernikahan Sepupu, Tampil Cantik Kenakan Busana Kebaya
- Tersangka Pembakaran Kantor Bupati Pohuwato, Bertambah jadi 26 Orang
- Ketua DPRD DKI Marah Banyak SKPD Telat Rapat Badan Anggaran
- Potret Siti KDI dan Sang Putri yang Berdarah Turki, Kecantikan Sang Buah Hati Tuai Pujian
Penutupan memakai terpal tersebut dilakukan sejak Sabtu (23/9).
Kepala Dinas PUTR Banyuasin Ardi Arpian mengakui meminta kontraktor menutupi patung selama pembangunan dan perbaikan berlangsung. Ia tak ingin terus menjadi polemik sehingga pekerja bekerja tak maksimal dan hasilnya tidak sesuai harapan.
"Memang kami minta ditutupi dulu, kami bilang lagi bangun bisa ditutupi pakai terpal, tapi sewaktu-waktu bisa dibuka lagi," ungkap Kadis PUTR Banyuasin Ardi Arpian, Senin (25/9).
Ardi juga tak ingin keberadaan patung yang tak mirip aslinya itu terus dicemooh masyarakat. Pihaknya memberi kesempatan kepada pemborong menyelesaikan proyek sesuai target dan sketsa sebelumnya.
"Kontraktor berjanji akan memperbaiki mana yang kurang pas, sesuai arahan kami," kata Ardi.
Pemerintah Kabupaten Banyuasin menyampaikan apresiasi kepada masyarakat dan media massa yang terus menyoroti masalah ini. Ardi mengucapkan terima kasih atas masukan dan kritikan karena disampaikan saat proses pembangunan.
Dinas PUTR Banyuasin rutin mengecek progres pembangunan dan hasil kekinian. Dengan demikian, patung Bung Karno senilai Rp500 juta itu nantinya nampak gagah, kokoh, dan menyerupai aslinya, sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Banyuasin.
"Kami sangat dukung dan apresiasi media yang terus memberitakan masalah ini. Ini ada baiknya karena lagi bangun. Ini evaluasi kami juga. Apa jadinya kalau tidak ada masukan, barang (patung) sudah selesai dibangun tapi hasilnya tak bagus, pasti malu," kata Ardi Arpian.