PDIP sindir Prabowo, Wiranto jenderal yang tidak dipecat
Prabowo dipecat dari Danjen Kopassus karena terlibat penculikan 13 aktivis mahasiswa Tahun 1998.
Partai koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi) sudah berkumpul untuk mendeklarasikan pasangan capres dan cawapres di pilpres 9 Juli nanti. Ketua umum dan para sekjen partai kubu Jokowi yakni PDIP, NasDem, PKB, Hanura sudah berkumpul di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat, sebelum mendeklarasikan capres dan cawapres di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo juga memberikan kesempatan kepada Hanura sebagai partai terakhir yang bergabung di kubu Jokowi ini. Tjahjo merasa bersyukur sudah didukung oleh 4 partai dalam memajukan Jokowi sebagai capres.
"Kita sudah didukung empat mata angin," kata Tjahjo di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/5).
Menurut Tjahjo, koalisi ini sudah komplet. Sebab sudah ada Ketua Umum NasDem Surya Paloh sebagai bos besar sebuah media. Dari sisi agama, sudah ada Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. Sementara Hanura, sudah ada seorang Wiranto sebagai purnawirawan jenderal TNI.
Dengan nada menyindir, Tjahjo menyebut, Wiranto adalah mantan jenderal yang lulus menjadi purnawirawan tanpa dipecat. Menurut dia, Wiranto TNI yang menjalankan sumpah prajurit dengan baik sehingga tidak dipecat dari kesatuan TNI.
"Lulus jenderal dan tidak dipecat, TNI yang benar-benar TNI, menjalankan sumpah prajurit sapta marga. Tidak dipecat sampai jabatan tertinggi panglima ABRI dan menjadi menteri pertahanan," sindir Tjahjo.
Pernyataan Tjahjo seolah menyindir Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto yang dipecat sebagai Danjen Kopassus saat berpangkat letnan jenderal. Prabowo kala itu, terbukti bersalah melakukan penculikan terhadap 13 aktivis mahasiswa untuk mengamankan sidang MPR tahun 1998.