PDIP soal Pilgub Jakarta: Jangan Sampai Lawan Kotak Kosong atau Calon Independen yang ‘Sengaja Disiapkan’
Djarot belum mau bicara banyak siapa kandidat yang akan diusung PDIP di Pilgub Jakarta.
Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyatakan dengan tegas Anies Baswedan tak bisa maju Pilkada Jakarta pada Pilkada Serentak tahun 2024. Pernyataan itu dia sampaikan seusai bertemu dengan presiden terpilih Prabowo Subiato.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat merespons pernyataan Paloh soal kecilnya peluang Anies maju Pilgub Jakarta. Djarot hanya berharap isu yang menyebut ada skenario kandidat Pilgub Jakarta akan melawan kotak kosong tidak benar-benar terjadi.
- Besok Malam, Dharma-Kun Daftar ke KPU Jakarta Jalur Independen
- Hasto Soal Peluang PDIP Usung Anies di Pilkada Jakarta Usai Putusan MK: Tunggu Aspirasi Rakyat
- Said Abdullah Sebut Kepastian Calon yang Diusung PDIP di Pilgub Jakarta Diumumkan Pekan Depan
- PDIP Kantongi 8 Nama Kandidat Cagub Jakarta, Sebar Komunikasi ke Gerindra hingga PAN
Sehingga, kata Djarot, proses pilkada yang nantinya berlangsung bukan sekadar pelaksanaan demokrasi yang semu.
"Saya berharap bahwa politik itu masih dinamis sehingga DKI Jakarta tidak melawan kotak kosong atau melawan independen. Kalau melawan independen, bukan mengecilkan arti calon independen tapi kekuatannya tidak setara karena tidak didukung oleh partai-partai politik yang kuat yang punya akar di rakyat," kata Djarot kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
Djarot mencontohkan, pada pilkada sebelumnya PDIP melihat ada beberapa daerah yang sengaja menyiapkan calon independen untuk menghindari kotak kosong. Itu sebabnya, dia berharap tidak lagi terjadi di Pilgub Jakarta.
"Maka kita semua punya komitmen yang kuat harusnya membangun sistem demokrasi yang kuat, utamanya di Jakarta yang menjadi pusat perpolitikan nasional harus bisa memberikan contoh yang baik, contoh demokrasi yang jujur, contoh demokrasi yang betul-betul menghargai, menghormati pilihan dan kedaulatan rakyat," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Djarot belum mau bicara banyak siapa kandidat yang akan diusung PDIP di Pilgub Jakarta. Tetapi dia mengakui, PDIP Jakarta tidak bisa mengusung calonnya sendiri karena belum cukup kursi sebagaimana syarat mengusut calon pilgub Jakarta yakni 22 kursi di DPRD.
"PDI Perjuangan punya banyak stok calon-calon pemimpin yang kita siapkan untuk DKI Jakarta, tapi persoalannya selalu saya sampaikan bahwa kita masih kurang kursi," ujar dia.
Namun demikian, katanya kondisi itu tak membuat PDIP bermurah diri untuk menjual kursinya demi meng-golkan rencana kotak kosong tersebut.
"PDI Perjuangan punya prinsip bahwa kedaulatan rakyat tidak bisa diperjualbelikan, kursi juga tidak bisa diperjualbelikan, posisi PDI Perjuangan selalu bersama rakyat," kata Djarot.