Pejabat Pajak dan Bea Cukai se-Jatim Eksplorasi Inovasi Banyuwangi
Agustin mengatakan ada sejumlah alasan yang mendorong para pejabat di Kementerian Keuangan tersebut menggelar rakor di kabupaten The Sunrise of Java ini. Menurutnya Banyuwangi adalah salah satu daerah yang mampu berkembang secara cepat dalam waktu yang cukup singkat.
Sebanyak 225 pejabat eselon II dan III di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) se-Jawa Timur berkunjung ke Banyuwangi.
Selain menggelar rapat koordinasi gabungan (rakorgab), para pejabat ini ke Banyuwangi untuk mengeksplorasi berbagai inovasi yang digeber Banyuwangi.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Dari Ditjen Pajak, hadir Kepala Kanwil DJP Jatim I Ekasila Kusna Jaya, Kepala Kanwil DJP Jatim II Lusiani, Kepala Kanwil DJP Jatim III Agustin Vita Avantin, Kepala Kantor Pajak se-Jatim, serta ratusan kepala seksi DJP.
Sementara dari Ditjen Bea cukai, hadir Kepala Kanwil DJBC Jatim I M. Purwantoro, dan Kepala Kanwil DJBC Jatim II Oentoro Wibowo, beserta jajarannya.
Agustin mengatakan ada sejumlah alasan yang mendorong para pejabat di Kementerian Keuangan tersebut menggelar rakor di kabupaten The Sunrise of Java ini. Menurutnya Banyuwangi adalah salah satu daerah yang mampu berkembang secara cepat dalam waktu yang cukup singkat. Hal ini didorong adanya semangat perubahan yang kuat di seluruh kalangan masyarakat. Mulai di jajaran pemerintahan hingga masyarakat.
Inilah yang membuat rombongan ini tertarik untuk bertandang ke Banyuwangi. Mereka ingin belajar langsung bagaimana kiat pemerintah daerah menggerakkan warganya.
"Kami sudah melihat langsung kemajuan Banyuwangi yang merata di berbagai sektor. Namun yang paling mengagumkan adalah keseragaman mindset masyarakatnya yang menginginkan Banyuwangi maju. Inilah yang ingin kami pelajari dari Bupati Banyuwangi bagaimana kiat menggelorakan semangat masyarakat sehingga mau bergerak bersama," kata Agustin.
Ratusan inovasi yang digeber Banyuwangi juga menjadi perhatian rombongan ini. Mereka menilai Banyuwangi sebagai daerah yang maju dan sangat inovatif.
"Kami juga mencari inspirasi inovasi. Daerah ini adalah sumber belajar yang tepat karena kami melihat banyak inovasi dan kreativitas yang dilakukan daerah ini bisa menjadi masukan berharga untuk peningkatan kinerja kami. Sehingga kami bisa mempercepat reformasi agar berhasil menghadapi tantangan yang semakin berat," ujanya.
Rakorgab ini dilaksanakan 13 dan 14 Februari. Selama di Banyuwangi, rombongan melakukan benchmarking ke Mall Pelayanan Publik.
Rakorgab tersebut dihadiri Wakil Mentri Keuangan RI, Suahasil Nazara. Sebelumnya, juga digelar rapar koordinasi daerah (rakorda) Kanwil DJP Jatim III, pada 11 dan 12 Februari.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas kepercayaan berbagai kementerian, lembaga, BUMN, dan swasta yang telah menggelar pertemuan di Banyuwangi.
"Pertemuan yang dihelat Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai Jatim di sini semakin melengkapi kunjungan berbagai lembaga yang sebelumnya juga menggelar kegiatan yang sama. Ini akan semakin meramaikan wisata MICE (meeting, incentives, conferences, exhibition) di Banyuwangi," kata Anas.
Terkait inovasi, Anas menjelaskan jika inovasi telah menjadi napas dalam kinerja pemerintahan daerah. Banyuwangi sendiri selama dua tahun berturut-turut ditetapkan sebagai Kabupaten Terinovatif se Indonesia oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Inovasi adalah kunci untuk menghadirkan kemajuan di tengah keterbatasan yang kami miliki. Selain itu kami juga menentukan skala prioritas dalam bekerja agar hasil yang didapatkan bisa optimal untuk mencapai kemajuan daerah," kata Anas.
(mdk/hhw)