Pelabuhan Gilimanuk ditutup 5 jam, kendaraan macet hingga 4 km
Penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk Bali menuju Ketapang Banyuwangi sempat ditutup selama lima jam, Jumat (4/8), menyusul cuaca buruk yang terjadi di Selat Bali. Dampaknya, antrean kendaraan panjang hingga empat kilometer dari pelabuhan.
Penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk Bali menuju Ketapang Banyuwangi sempat ditutup selama lima jam, Jumat (4/8), menyusul cuaca buruk yang terjadi di Selat Bali. Dampaknya, antrean kendaraan panjang hingga empat kilometer dari pelabuhan.
Penumpukan kendaraan didominasi truk yang hendak keluar Bali. Bahkan beberapa sopir truk harus menunggu hingga 14 jam, mulai pukul 20.00 WITA semalam hingga 11.00 WITA untuk bisa masuk kapal.
"Penutupan ini akibat cuaca ekstrem. Pada penutupan kedua atau malam, kecepatan angin 30 knot dan ombak berkisar sampai tiga meter di alur penyeberangan," kata Petugas Syahbandar Dhimas Ardhiyanto.
Seluruh kapal diminta untuk menepi dan mengapung di perairan Gilimanuk maupun Ketapang.
Seperti di pinggir dermaga LCM saat penutupan nampak dipenuhi KMP yang mengapung, menunggu hingga alur lintasan penyeberangan aman.
Hingga siang tadi, antrean kendaraan di Gilimanuk masih terjadi hingga di hutan Cekik atau sekitar 4 kilometer. Pihak kepolisian dari Polsek Kawasan Laut Gilimanuk maupun Satlantas Polres Jembrana mengatur lalu lintas di sejumlah titik.
Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Anak Agung Gede Arka saat dihubungi mengatakan, untuk mengantisipasi kendaraan yang keluar masuk Pelabuhan Gilimanuk pascapenutupan ini rekayasa lalu lintas dilakukan.
"Agar tidak mengganggu lalu lintas, kendaraan pribadi diarahkan ke gang-gang di Gilimanuk. Antrean didominasi truk-truk tanpa muatan yang hendak keluar Bali," terangnya.
Sementara itu Manajer Usaha ASDP Gilimanuk, Heru Wahyono mengatakan, antisipasi dilakukan pelabuhan dengan mempercepat waktu bongkar muat kapal.
32 kapal yang beroperasi dimaksimalkan untuk mengangkut seluruh kendaraan yang masih tersisa baik di dermaga LCM, Ponton maupun MB. Kendaraan yang antre didominasi kendaraan barang baik truk tronton, sedang, kecil dan pikap.