Pelantikan Jokowi-JK, warga Lapindo arak tumpeng raksasa
"Jokowi-JK, sebagai presiden baru harus bisa menyelesaikan ganti rugi. Apalagi Jokowi sudah bikin kontrak," ujar warga.
Wujudkan rasa syukur atas pelantikan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) sebagai presiden dan wakil presiden, puluhan warga korban Lumpur Lapindo Brantas di Sidoarjo Jawa Timur, gelar tumpengan. Tumpengan digelar di atas tanggul titik 21 di Desa Siring, Kecamatan Porong, Senin (20/10).
Tumpeng yang sempat diarak warga peta terdampak menggunakan mobil pikap menuju lokasi tasyakuran itu, berukuran jumbo. Usai mengarak tumpeng raksasa, puluhan massa yang tergabung dalam Korban Lumpur Menggugat (KLM) itu, menggelar doa bersama dan dilanjutkan dengan memotong tumpeng berukuran sekitar 2 meter tersebut.
Usai prosesi doa bersama dan pemotongan tumpeng, wargapun bersuka ria dengan menyerbu dan menyantap tumpeng nasi kuning berbentuk tugu tersebut. "Ini syukuran atas pelantikan Pak Jokowi sebagai presiden dan Pak JK sebagai wakilnya," kata Panitia Acara Muhammad Nurul Hidayat (33), warga Glagah Arum Kecamatan Porong.
Warga Glagah Arum, Kecamatan Porong ini berharap, dengan pelantikan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden yang baru ini, seluruh persoalan warga korban Lumpur Lapindo Brantas bisa terselesaikan.
"Kita di sini semua, berharap dengan resminya Pak Jokowi-JK sebagai presiden dan wakilnya, masalah lumpur di Sidoarjo ini segera beres," cetusnya penuh harap.
Diakui warga dalam peta terdampak ini, selama ini, mereka sangat kecewa dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, yang tidak pernah berusaha menyelesaikan semua permasalahan Lumpur Lapindo Brantas secara tuntas, khususnya masalah ganti rugi yang belum terbayar sepenuhnya.
"Jujur, kami sangat kecewa dengan pemerintahan SBY-Boediono selama ini, mereka tidak pernah sungguh-sungguh menyelesaikan masalah ganti rugi warga korban Lumpur Lapindo di Sidoarjo," sahut salah satu warga peta terdampak yang lain, Sudarto.
Selama delapan tahun, masih kata warga Reno Kenongo ini, SBY-Boediono tidak pernah membantu warga dalam peta terdampak. Untuk itu, warga berharap kepada Jokowi-JK bisa menyelesaikan persoalan mereka.
"Selama delapan tahun, kami kecewa dengan SBY. Untuk itu Jokowi-JK, sebagai presiden baru harus bisa menyelesaikan ganti rugi yang belum beres. Apalagi Jokowi sudah pernah datang dan melakukan kontrak politik dengan warga korban lumpur," pungkasnya.