Peleburan LBM Eijkman ke BRIN Tidak Boleh Degradasi Independensi Peneliti
Sartono menegaskan, peleburan Eijkman tidak boleh mendegradasi independensi dan kepakaran para penelitinya. Jangan sampai peleburan tersebut membawa kemunduran.
Peleburan LBM Eijkman ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah menjadi sorotan. Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Demokrat Sartono Hutomo menilai wajar publik pro kontra terhadap kebijakan tersebut.
Sartono menyebut ada dua masalah utama dalam kebijakan peleburan lembaga. Yaitu masalah sumber daya manusia dan persoalan quality control.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
Menurutnya, ada kesan menyingkirkan para peneliti dan ilmuwan kompeten yang harus dijawab BRIN. Apalagi masih teringat memori publik terhadap tes wawasan kebangsaan (TWK) di KPK yang menyingkirkan sejumlah penyidik senior.
"Kesan menyingkirkan para peneliti dan ilmuwan yang kompeten ini harus dijawab dengan baik oleh pihak BRIN," ujar Sartono dalam keterangannya, Senin (3/1).
Baca juga:
BRIN Bangun Gedung Genomik untuk Riset Sains Kehidupan dan Lingkungan
Pesan Ma'ruf Amin ke Mahasiswa: Kemajuan Kita Tak Boleh Lagi Bertumpu pada SDA
Guru Besar IPB Sebut Riset dan Inovasi Kunci Perkembangan Teknologi
Politikus Demokrat ini menilai, peleburan Eijkman ke dalam BRIN tidak jadi polemik bila quality controlnya dapat dipertanggungjawabkan. Apalagi sejak awal BRIN tidak bisa dipisahkan dari partai dan melihat struktur organisasinya.
"Terlebih lagi, struktur organisasi dari BRIN ini sejak awal tidak bisa dipisahkan dari partai politik tertentu," ujarnya.
Sartono menegaskan, peleburan Eijkman tidak boleh mendegradasi independensi dan kepakaran para penelitinya. Jangan sampai peleburan tersebut membawa kemunduran.
"Peleburan ini tidak boleh mendegradasi independensi dan kepakaran para peneliti di LBM Eijkman. LBM Eijkman ini punya gengsi tersendiri di dunia internasional. Jangan sampai proses peleburan ini justru menghadirkan kemunduran," katanya.
Baca juga:
Memahami Seluk Beluk Eijkman dan Status Peneliti Setelah Dilebur dengan BRIN
Penjelasan Kepala BRIN soal Kabar Peneliti Eijkman Dipecat
BRIN dan Unpad Rampungkan Uji Praklinis Calon Vaksin Pasif Covid-19