'Pemasang spanduk dukungan Jokowi-Hatta kalangan muda PAN'
Keponakan Amien Rais yang juga ketua Berdela PAN, Faesal meminta maaf terkait pemasangan spanduk tersebut.
Kalangan muda Partai Amanat Nasional (PAN) bertanggungjawab atas pemasangan beberapa spanduk dukungan pencapresan Joko Widodo (Jokowi)-Hatta Rajasa. Mereka beralasan, pemasangan spanduk merupakan wujud rasa bangga kepada keberhasilan tokoh Solo.
"Saya atas nama teman-teman meminta maaf kepada Pak Jokowi, Pak Hatta dan semua warga yang merasa resah atas spanduk tersebut. Ini ide murni dari kalangan muda PAN, yang merasa bangga kepada tokoh asal Solo, Pak Jokowi," ujar Ketua Berdela PAN Solo, Faesal Ahmad (36) kepada merdeka.com di Solo, Minggu (28/4).
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Faesal yang juga keponakan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais tersebut mengakui telah memasang spanduk di sepuluh titik, pada Jumat pagi. Antara lain di Sangkrah, Pasar Kliwon, Joglo Kadipiro, Panggung, dan Jebres. Namun setelah dinilai meresahkan, pihaknya telah menurunkan semua spanduk tersebut.
Meski mendapatkan tanggapan beragam, termasuk kecaman, Faesal mengaku barisan muda PAN tetap besikukuh untuk mendukung pencapresan Jokowi.
"Kami ingin tokoh Solo maju jadi presiden. Pak Jokowi kan saat ini elektabilitasnya tinggi. Tapi kita juga masih menunggu hasil Pileg 2014 nanti, seperti apa hasilnya," katanya.
Sementara itu Ketua DPD PAN Kota Surakarta, Umar Hasyim tidak mempersoalkan pencopotan itu karena mereka mengaku bukan yang memasang. Umar mengakui spanduk itu dipasang oleh simpatisan partainya, tetapi bukan oleh DPD PAN Kota Surakarta. Namun Umar hanya menyayangkan pemasangan spanduk itu dipersoalkan secara berlebihan.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Surakarta yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surakarta, YF Sukasno juga mendukung pencopotan spanduk tersebut. Alasannya, spanduk tersebut adalah spanduk liar. Menurutnya, pemasangan spanduk tersebut telah melanggar Perwali No 2 tahun 2007 Pasal 10 yang mengharuskan pemasangan spanduk seizin wali kota.
"Sejak kemarin memang saya sudah banyak mendapat pertanyaan tentang isi spanduk itu. Tapi terlepas dari itu, secara teknis pemasangan spanduk itu melanggar aturan," ungkapnya.
Sebelumnya, di Kota Solo, muncul beberapa spanduk dukungan terhadap Jokowi-Hatta Rajasa untuk maju sebagai pasangan presiden dan wapres pada Pilpres 2014 mendatang. Spanduk tersebut dipasang di beberapa tempat, antara lain perempatan Jebres, Sangkrah, Pasar Kliwon dan Joglo Kadipiro. Spanduk berukuran 1x5 meter tersebut berwarna dasar merah putih bertuliskan 'Berdela PAN mendukung JOKO WI & Hatta Rajasa Pada Pilpres 2014-2019, AYO DUKUNG WONG SOLO".
(mdk/cob)