Pembagian BLT di Bengkulu Ricuh Gara-gara PNS Hingga Pengepul Sawit Minta Jatah
Pemerintah Desa Talang Panjang, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, Bengkulu, terpaksa menunda penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa karena diprotes warga sebab 25 Kepala Keluarga (KK) di desa itu tidak masuk dalam daftar penerima bantuan.
Pemerintah Desa Talang Panjang, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma, Bengkulu, terpaksa menunda penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa karena diprotes warga sebab 25 Kepala Keluarga (KK) di desa itu tidak masuk dalam daftar penerima bantuan.
"Penyaluran BLT terpaksa ditunda karena sempat terjadi kericuhan. Ditunda dulu dan kami akan lakukan pengecekan ulang data termasuk 25 KK yang tidak masuk dalam daftar itu," katanya saat dihubungi, dikutip Antara, Minggu (28/6).
-
Apa itu BLT El Nino? BLT El Nino atau Bantuan El Nino adalah program bantuan yang diberikan untuk membantu masyarakat yang terdampak oleh fenomena El Nino.
-
Bagaimana BCL tampil di panggung? Tampil Penuh Emosional Semua emosi pun tercurahkan dalam konsernya ini. Pantas saja kalau BCL begitu all out saat tampil di atas panggung dan menghibur ribuan penggemarnya yang datang.
-
Bagaimana BCL melempar bunga pengantin? BCL melempar bunga sambil cuek ke belakang, di hadapan barisan tamu. Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie ikutan berdiri di situ.
-
Kapan Presiden Jokowi memberikan BLT El Nino di Banyumas? Selain itu, Presiden Jokowi juga memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino kepada para penerima manfaat di Gudang Bulog Klahang, Banyumas.
-
Di mana letak Benteng Kuta Lubok? Secara administratif benteng ini berdiri di Desa Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Menempati lahan seluas 5 hektare, benteng ini lokasinya sangat dekat dengan bibir pantai.
-
Siapa yang membangun PLTU Batang? PLTU Batang merupakan proyek dengan pola Kerjasama Pemerintah Swasta skala besar pertama dengan nilai investasi lebih dari USD 4 miliar.
Ia menjelaskan dari 290 KK di desa itu, 114 KK di antaranya merupakan penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial dan 100 KK menjadi penerima BLT dari Dana Desa. Sedangkan sisanya termasuk golongan keluarga mampu atau warga berkecukupan karena ada yang berprofesi sebagai PNS dan perangkat desa sehingga tidak masuk dalam daftar penerima bantuan.
Menurut Naidi, sejumlah warga yang melakukan protes saat pembagian BLT itu merupakan keluarga mampu. Sebagian besar dari mereka bahkan ada yang memiliki dua kendaraan roda empat.
"Mereka yang protes itu ada yang pengusaha pengumpul sawit dan karet, ada yang punya mobil dua biji, jadi wajar kalau kita tidak masukkan dalam daftar penerima BLT," jelasnya.
Sementara itu Kapolsek Talo Iptu Sobri mengatakan berdasarkan kesepakatan akan dilakukan verifikasi ulang terhadap data penerima BLT yang bersumber dari Dana Desa. Sedangkan para pihak yang sempat bertikai telah didamaikan di Mapolsek setempat.
Warga yang bertikai itu berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut sedangkan kedua warga yang terluka pada bagian mulut dan tangan telah diobati.
"Warga telah berdamai dan berjanji akan rukun kembali, telah dilakukan mediasi di Mapolsek," demikian Sobri.
Baca juga:
Jaringan Komunikasi Buruk jadi Penyebab Terlambatnya Penyaluran BLT Dana Desa
Petugas Kebingungan, Penerima Bantuan Sosial di Jayawijaya Tak Ditemukan di Lapangan
BLT Dinilai Tak Tepat Sasaran, Ini Tanggapan Mendes Halim
Mendes Catat 88 Persen Penerima BLT Dana Desa Petani
Ahli Gizi: BLT Dipakai Buat Beli Rokok, Lebih Baik Bagikan Voucher Warteg
Per 21 Juni, Sebanyak 7,1 Keluarga Telah Terima BLT Dana Desa