Pembangunan Masjid Raya dimulai, pintu utama Taman Sriwedari ditutup
Seperti diketahui kondisi di sekitar GWO khususnya dari pintu selatan selama beberapa tahun terakhir tidak ada perbaikan. Selama ini perawatan hanya berupa pengurukan dengan pasir dan batu. Jika terjadi hujan deras, jalan di sekitar GWO itu menjadi genangan yang membahayakan.
Pembangunan Masjid Raya Sriwedari, Solo senilai Rp180 miliar, bakal dimulai usai Lebaran nanti. Guna memperlancar pengerjaan proyek, akses keluar masuk akan ditata ulang. Pintu utama Taman Sriwedari di Jalan Slamet Riyadi, akan ditutup.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Solo Hasta Gunawan tak menampik jika pembangunan Masjid Raya Sriwedari akan berdampak terhadap akses keluar masuk pengunjung kawasan tersebut.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Bagaimana bentuk menara Masjid Sememen? Dilansir dari Liputan6.com, Menara Sangga Buwana itu sangat mirip dengan Menara Panggung Sangga Buwana milik Keraton Surakarta Hadiningrat. Menara itu berbentuk heksagonal yang memiliki arti arah mata angin dan empat unsur alam yaitu air, api, angin, dan tanah.
-
Mengapa Masjid At Taqwa Cirebon diganti namanya? Alasan renovasi juga karena posisinya sudah cukup melenceng dari arah kiblat, sehingga perlu diluruskan. Setelahnya, Koordinator Urusan Agama Cirebon, R. M. Arhatha, menginisiasi pergantian nama masjid agar tidak lagi menggunakan kata “Agung”. Ini karena saat itu sudah ada masjid bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang ada di Alun-Alun Kasepuhan dan menjadi salah satu masjid kuno paling tua yang ada di sana.
-
Kenapa Masjid Saka Tunggal dibangun? Untuk memperingati 1.000 hari meninggalnya Adipati, didirikanlah masjid tersebut.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
-
Kenapa Masjid Sememen dibangun? Masjid ini dibangun untuk mewadahi kegiatan warga kampung kauman yang dikenal sebagai kampung santri,
"Pintu masuk dari arah utara atau pintu utama akan ditutup. Akses ke dalam taman nanti kita alihkan ke selatan," ujar Hasta, Senin (28/5).
Termasuk juga, lanjut Hasta, akses masuk bagi pengunjung Gedung Wayang Orang (GWO) akan dialihkan dari pintu selatan. Hasta mangakui jika kondisi jalan dari pintu selatan memprihatinkan. Namun ia berjanji untuk berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) untuk memperbaiki akses tersebut.
Seperti diketahui kondisi di sekitar GWO khususnya dari pintu selatan selama beberapa tahun terakhir tidak ada perbaikan. Selama ini perawatan hanya berupa pengurukan dengan pasir dan batu. Jika terjadi hujan deras, jalan di sekitar GWO itu menjadi genangan yang membahayakan.
Meskipun ada proyek pembangunan maajis, Hasta memastikan GWO tetap beroperasi seperti biasa. Hasta menyakini meskipun akses masuk dipindahkan, pengunjung GWO tidak berkurang.
Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Solo Ahyani mengatakan selain masjid, Pemkot juga akan membangun ulang GWO Sriwedari. GWO yang baru nantinya memiliki kualitas internasional yang tidak kehilangan karakter tradisional dan budaya.
"Pembangunan GWO akan dikerjakan tahun ini melalui sumber pendanaan dari CSR," jelasnya.
Baca juga:
Masjid Raya Sriwedari segera dibangun, belasan kios PKL bakal dibongkar
Anggaran membengkak, pembangunan Masjid Raya Sriwedari dimulai usai Lebaran
Anggaran membengkak jadi Rp 180 M, pembangunan Masjid Raya Sriwedari molor
Desain Masjid Taman Sriwedari Solo ditargetkan selesai akhir Maret
Pemkot Solo akan pindahkan kantor MUI ke Masjid Raya Sriwedari
Pemkot mulai pembangunan Masjid Raya Solo