Pembangunan Tol Cipali sisakan kerusakan jalan di Purwakarta
Pemkab Purwakarta berencana menggugat pengelola tol untuk melakukan perbaikan jalan.
Kemegahan Tol Cikopo-Palimanan sebagai Jalan Tol terpanjang di Indonesia ternyata menyisakan permasalahan yang tidak bisa dianggap sepele. Salah satunya merusak infrastruktur jalan di wilayah yang dilintasi kendaraan berat pengangkut material bahan bangunan tol.
Seperti yang terjadi di tiga desa di Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kondisi ruas jalan milik pemerintah Kabupaten itu mengalami kerusakan yang cukup parah. Jalan yang menghubungkan Desa Kertamukti, Desa Cimahi dan Desa Cijunti tersebut, tidak nyaman dilalui oleh para pengguna jalan.
Kondisi itu terjadi akibat kendaraan besar yang mengangkut bahan material untuk membangun tol yang izin konsesinya dipegang oleh PT Lintas Marga Sedaya itu menggunakan jalan tersebut meski tanpa kesepakatan.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang sempat meninjau kondisi jalan tersebut. Dedi menyayangkan pihak kontraktor yang sama sekali tidak memperhatikan kerusakan jalan akibat pembangunan tol yang mereka lalukan.
"Ya karena truk besar lalu lalang membawa bahan material, setelah rusak, mereka membiarkannya begitu saja, tanpa perbaikan kembali," kata Dedi.
Setelah sebelumnya pihak Pemerintah Daerah berencana untuk melakukan gugatan melalui jalur hukum kepada PT LMS. Pada Jumat (24/6) siang. Perwakilan dari perusahaan pengembang dan pengelola jalan tol itu akhirnya menemui Bupati Dedi dan menyatakan kesiapannya untuk melakukan perbaikan terhadap jalan sepanjang 27 Kilometer, yang rusak akibat dilalui kendaraan proyek jalan tol.
Dalam pertemuan itu Dedi meminta pihak PT LMS bertanggung jawab dengan melakukan perbaikan jalan seperti sebelumnya, sesuai standar yang telah diterapkan oleh Pemkab Purwakarta.
Dedi mengatakan, saat ini jalan yang rusak tersebut sebagian telah diperbaiki. Namun jika PT LMS siap untuk melakukan perbaikan maka biaya yang telah dikeluarkan Pemkab Purwakarta sebelumnya harus diganti dan pekerjaan kembali diteruskan hingga tuntas.
"Kita lebih baik sama-sama ke lapangan untuk melihat dan mengukur sejauh mana kerusakan yang terjadi. Biar nantinya tidak ada salah hitungan, kita juga tidak mau PT LMS rugi," ujar Dedi.
Di tempat yang sama Wakil Dirut PT LMS, Hudaya Arryanto, mengaku siap untuk melakukan perbaikan jalan seperti sebelumnya.
"Kita akan turunkan tim untuk melihat jalan mana yang digunakan dan rusak. Kita juga akan lakukan joint survei dengan Pemkab Purwakarta, sehingga perbaikan bisa segera dilakukan," ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Pemkab Purwakarta, Budi Supriyadi mengatakan, dari penghitungan awal jalan yang dilalui oleh PT LMS saat melakukan pembangunan Tol Cipali sekira 4 KM dengan total kerusakan mencapai 60 persen.
Menurut Budhi, kerusakan tersebut cukup parah. Bahkan beberapa di antaranya rusak hingga ke bagian pondasi sehingga harus dilakukan rekontruksi dengan biaya perkiraan Rp 1-2 miliar per 1 KM.
"Dulu saat akan melakukan pembangunan dalam rapat awal di Bapeda pihak LMS bilang tidak akan gunakan jalan itu, tapi pada kenyataannya jalan digunakan dengan alasan yang sesuai rencana awal tidak bisa. Sehingga jalan di Campaka rusak. Tapi sekarang mereka sudah berkomitmen, dan itu bagus," tutup Budi.