Pembawa kepala manusia keliling kampung di Banyuasin gangguan jiwa
Pembawa kepala manusia keliling kampung di Banyuasin gangguan jiwa. Pelaku Zumrowi (40) sebelumnya ditulis Jumrawi, yang memenggal kepala tetangga dan menentengnya keliling kampung, diketahui mengidap gangguan jiwa. Diduga, pelaku kumat lantaran habis obat.
Pelaku Zumrowi (40) sebelumnya ditulis Jumrawi, yang memenggal kepala tetangga dan menentengnya keliling kampung, diketahui mengidap gangguan jiwa. Diduga, pelaku kumat lantaran habis obat.
Ketua RT setempat, Rahman (48) menuturkan, pelaku mengidap gangguan jiwa sejak enam tahun lalu dan sempat dirawat di RS Ernaldi Bahar Palembang beberapa bulan tahun 2013. Sepulang dari rumah sakit jiwa, pelaku kerap kumat namun tidak mengganggu warga sekitar.
"Memang pelaku gangguan jiwa, kadang normal, kadang kumat. Selama ini tidak ada masalah, cuma ngomel-ngomel sendiri di jalan," ungkap Rahman, Kamis (23/2).
Meski demikian, kata dia, pelaku memiliki usaha panglong (penjualan kayu). Dia juga pernah menikah tiga kali yang semuanya bercerai.
"Orangnya baik, sering ngobrol. Dia kan jual kayu. Mungkin dia kumat, habis obat. Makanya bunuh korban," ujarnya.
Sedangkan korban bernama Gustiawan (40), terang dia, baru mengontrak di rumah bedeng milik pelaku sejak enam bulan lalu. Korban tinggal sendiri di kontrakan itu sementara istrinya tinggal di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.
"Pembunuhan itu katanya pas korban baru pulang kerja, buruh bangunan. Saya tidak begitu kenal karena jarang bergaul," kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin, Kompol Erwin S Manik mengatakan, pihaknya masih mendalami motif dan psikologis pelaku. Hanya saja, keluarga pelaku telah menyerahkan surat yang menerangkan pelaku masih dalam perawatan rumah sakit jiwa.
"Kita gali lagi, saksi-saksi dari keluarga bisa dikumpulkan. Pelaku akan menjalani tes kejiwaan di RS Ernaldi Bahar Palembang," pungkasnya.
Diketahui, warga Desa Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan, dibuat heboh dengan aksi Zumrowi yang menenteng potongan kepala manusia yang habis digoroknya dan menenteng keliling kampung, Kamis (23/2) sore.
Warga pun berhamburan keluar rumah menyaksikan pemandangan tersebut. Lalu, pelaku memasukkan potongan kepala itu ke ember bekas cat dan membawanya ke jalan raya. Warga tak berani mengamankan pelaku.
Petugas kepolisian setempat berhasil mencegat pelaku dan menggiringnya ke kantor polisi yang berada tak jauh dari lokasi. Saat kepala itu diangkat dari ember, ternyata korban tak lain adalah warga yang mengontrak di dekat rumah pelaku. Korban bernama Agustiawan (40), seorang buruh bangunan.
Baca juga:
Banyuasin dihebohkan orang menenteng kepala manusia keliling kampung
Sudah 2 bulan, debt collector bunuh warga Palembang belum tertangkap
Sidang tuntutan kasus 2 WNA pembunuh polisi digelar di PN Denpasar
Diduga ingin kalung korban, ABG 14 tahun bunuh siswi SD
Fakta-fakta jenazah utuh berkalung sorban di Gunung Kidul
Gara-gara duit Rp 5 ribu, petani tewas dibacok saat minum teh
Begal sadis beraksi di Sumsel, wanita hamil 9 bulan tewas ditembak
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada warga di Palembang? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga. "Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi di Palembang? Aparat Polrestabes Palembang menyebutkan bahwa pelaku utama pembunuhan siswi di pemakaman umum Tionghoa Palembang, Minggu (31/8) sempat ikut Yasinan malam pertama di kediaman korban.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
-
Bagaimana cara membuat Celimpungan, kudapan khas Palembang? Celimpungan berbentuk bulat dengan diamter 10 cm. Kuahnya sendiri terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Melansir dari beberapa sumber, Celimpungan diambil dari kata "plung" atau dari bunyi saat mencemplungkan adonan dari biji ke dalam kuah saat merebusnya.