Pembenahan dwelling time dinilai jadi pertaruhan Jokowi ke dunia
Langkah Jokowi itu dinilainya sebagai pertaruhan untuk mengembalikan kepercayaan dalam dan luar negeri.
Pembenahan lamanya bongkar muat atau dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok dinilai sebagai pertaruhan kepercayaan dunia terhadap Presiden Joko Widodo. Sebab, jika dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok hanya diperbaiki dalam waktu singkat dan tidak berkelanjutan maka akan sia-sia saja.
"Kalau berhasilnya cuma sebentar bisa habis kepercayaan dalam dan luar negeri. Sudah selesai. Ini semacam tes. Masalah ini bukan hanya Tanjung Priok, tapi di tempat lain pelabuhan-pelabuhan," kata Mantan Dirjen Bea Cukai Fuad Bawazier dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (30/8).
Fuad yang juga anggota Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang turun langsung dan ingin membereskan masalah bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Langkah Jokowi itu dinilainya sebagai pertaruhan untuk mengembalikan kepercayaan dalam dan luar negeri.
"Ada political will dari presiden dengan datang langsung ke pelabuhan dan minta diperbaiki. Lalu ada Bareskrim yang sudah masuk ke sana. Ini pertanda yang baik," jelasnya.
Masalah pelabuhan, tegas Fuad adalah persoalan yang sangat kronis. Sebab, sebagian besar produk dan bahan-bahan yang dijual di Indonesia berasal dari impor yang asal muaranya dari pelabuhan.
Jika di pelabuhan sudah memakan waktu lama maka dapat menyebabkan tingginya harga yang dipatok kepada konsumen. Masalah di pelabuhan, kata Fuad, adalah hal yang sensitif dan berimbas pada semua sektor, khususnya ekonomi.
"Masalah pelabuhan ini masalah kronis yang sudah lama sekali, biaya distribusi barang kita cost barang impor jadi mahal. Kepercayaan asing bisa habis pada presiden, Rizal Ramli. Kalau mengharapkan birokrat-birokrat ini sudah susah, karena mereka ribut ekonomi dalam negeri," jelasnya.