Pembubaran natalan di Bandung dianggap cederai nilai-nilai pancasila
"Negara ini milik kita semua sebagai warga bangsa, kita wajib mempertahankan 4 pilar keIndonesiaan," ujarnya.
Sejumlah ormas keagamaan membubarkan Kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang diselenggarakan Gedung Sabuga, Bandung pada Selasa (6/12) kemarin. Pembubaran natalan tersebut dianggap sebagai bukti nyata bahwa adanya kelompok yang secara jelas mencederai dan memusuhi pancasila.
"Negara ini milik kita semua sebagai warga bangsa, kita wajib mempertahankan 4 pilar keIndonesiaan," ujar Ketua Bidang I DPP Garda Pemuda NasDem Ivanhoe Semen, Jakarta, Kamis (8/12).
Dia menjelaskan UUD 1945 menyatakan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya.
"Kehidupan kebangsaan yang damai adalah komitmen kita bersama. Jangan takut terhadap teror!" tegasnya.
Oleh sebab itu, dia minta kejadian kemarin itu jangan menyurutkan semangat untuk membela Indonesia berpancasila dan berbhinneka Tunggal Ika. Tidak boleh ada ruang bagi kelompok-kelompok yang berupaya mengganggu kerukunan antar umat beragama.
"Tetaplah bersemangat merayakan Natal, tetaplah setia merawat Indonesia walaupun langit akan runtuh sekalipun, tetaplah membawa pesan perdamaian kepada sesama manusia," tandasnya.
Sebelumnya, massa yang mengatasnamakan diri Pembela Ahlus Sunnah (PAS) mendatangi lokasi penyelenggaraan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Gedung Sabuga, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Selasa (6/12).
Pihak PAS meminta panitia KKR menyelenggarakan kegiatan keagamaan tersebut di rumah ibadah. Hasil kesepakatan antar kedua pihak yang dimediasi polisi membuahkan hasil yaitu acara KKR ibadah Natal sesi kedua tidak dilanjutkan dengan berbagai pertimbangan.
Acara Kebaktian Natal Umat Kristen yang menghadirkan Pdt.Dr.Stephen Tong untuk sesi kedua sedianya dilaksanakan pada pukul 18.30 WIB di Gedung Sabuga. Pihak PAS menegaskan bahwa sama sekali tidak melarang kegiatan tersebut.
"Ini kan acara keagamaan, kita enggak masalah. Enggak ada pelarangan. Nah untuk melaksanakan Natal sesuai keyakinannya, kita menyarankan kegiatannya dilakukan di tempat semestinya sesuai Undang-Undang. Ya acara Natal dilakukan di gereja, bukan di Gedung Sabuga," ujar Ketua PAS Muhammad Roin di halaman Gedung Sabuga.
-
Kapan Hari Bela Negara diperingati? Setiap 19 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Bela Negara.
-
Kapan Natal dirayakan? Natal merupakan hari raya umat Kristiani yang diperingati setiap 25 Desember.
-
Siapa yang merayakan Hari Keluarga Nasional? Hari Keluarga Nasional adalah momen istimewa untuk merayakan kehangatan, cinta, dan kebersamaan dalam keluarga. Hari istimewa yang diperingati setiap tanggal 29 Juni ini, mengajak masyarakat merenungkan betapa pentingnya peran keluarga sebagai fondasi utama dalam membentuk karakter dan nilai-nilai setiap anggotanya.
-
Bagaimana NU memandang ucapan selamat Natal? Dalam perspektif NU, mengucapkan selamat natal bukanlah tindakan yang bertentangan dengan syariat Islam asalkan dilakukan dengan niat tulus untuk mempererat hubungan antar umat beragama.
-
Kapan Hari Jamu Nasional diperingati? Hari Jamu Nasional, yang diperingati setiap tanggal 27 Mei, merupakan momen penting untuk merayakan dan mengapresiasi kekayaan warisan budaya Indonesia dalam bentuk jamu.
-
Kapan Krisdayanti merayakan ulang tahunnya? Selain menjadi diva dan anggota dewan, Kris Dayanti kini telah menjadi nenek bagi dua cucu cantik yang menggemaskan, Ameena & Azura. Fotonya Saat Momong Cucu-Cucunya Viral di Media Sosial Kris Dayanti sering disebut sebagai salah satu nenek tercantik.
Baca juga:
Ormas keagamaan bubarkan acara natalan, kinerja polisi dipertanyakan
Polisi sebut perayaan Natal disetop sebab ada syarat belum terpenuhi
Mengecam arogansi Ormas bubarkan acara natalan di Bandung
Aher: Jaga toleransi perbedaan
Ormas bubarkan kegiatan Natal di Bandung cederai kerukunan beragama
Ini 10 poin penting Ridwan Kamil sikapi pembubaran acara keagamaan