Pemda Minta Aparat Ditarik dari Nduga, Ini Tanggapan Tito Karnavian
Mantan Kapolri tersebut menjelaskan penarikan aparat akan dilakukan jika kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya tertangkap.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menanggapi permintaan Wakil Bupati Nduga, Wentius Nimiangge agar para aparat TNI dan Polri ditarik mundur. Mantan Kapolri tersebut menjelaskan penarikan aparat akan dilakukan jika kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya tertangkap.
"Kalau ada permintaan penarikan pasukan, jawabannya ada nggak jaminan tidak akan terulang kekerasan pada masyarakat di situ karena masyarakat membutuhkan perlindungan," kata Tito di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12).
-
Siapa yang setia mendampingi Kurnia Meiga? Azhiera, seorang mantan model, telah setia mendampingi Kurnia Meiga sejak pernikahan hingga saat ini.
-
Kapan Tollund Man meninggal? Faktanya, para ilmuwan meyakini dia dibunuh antara tahun 405 dan 380 SM.
-
Apa yang diluncurkan oleh Mendag? "Bentuk inovasi kebijakan di bidang perdagangan Aset Kripto adalah pembentukan ekosistem kelembagaan. Dengan ekosistem yang lengkap, masyarakat akan merasa aman berinvestasi sehingga industri perdagangan Aset Kripto memberikan manfaat bagi perekonomian nasional".
-
Siapa Ki Ageng Mangir? Ki Ageng Wonoboyo merupakan sosok yang disegani pada masanya. Di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat sebuah kampung tua yang diduga sudah ada sejak zaman Majapahit. Namanya Kampung Mangir. Keberadaannya masih kurang dikenal masyarakat. Di kampung itu, terdapat sebuah petilasan Ki Ageng Mangir Wonoboyo, ia adalah seorang tokoh kampung yang disegani pada masanya. Tak main-main, dia adalah musuh bebuyutan dari Panembahan Senopati, seorang raja Mataram.
-
Apa itu Gudeg Manggar? Gudeg Manggar merupakan sajian yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Islam. Pada tahun 2021 lalu, makanan ini ditetapkan menjadi Warisan Budaya tak Benda (WBTb).
Tito mengatakan keberadaan aparat keamanan di Nduga untuk memastikan masyarakat terlindungi. Terlebih, banyak warga yang merasa resah dengan kekerasan yang dilakukan KKB.
"Saya tanyakan beberapa kali ke tokoh-tokoh nggak ada yang bisa menjamin, artinya kan harus ada perlindungan di sana. Jangan salah, beberapa masyarakat, kelompok masyarakat ada yang takut. Baik yang kelompok masyarakat pendatang maupun yang asli di situ juga takut pada mereka," ungkap Tito.
Sebelumnya diketahui sudah beberapa kali pihak pemerintah daerah Nduga meminta pemerintah pusat untuk menarik mundur para aparat keamanan. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Nduga, Namia Wijangge banyak dari masyarakat yang trauma terhadap tragedi gerakan separatis di tahun 1996.
"Trauma itu terus terbawa sampai dengan sekarang. Sehingga persoalan ini dalam waktu singkat ini mau diselesaikan sangat susah," kata Namia.
Menurutnya, anggota TNI/Polri justru sebenarnya tidak berjaga di pembangunan infrastruktur. Tetapi malah masuk ke perkampungan.
"Anggota TNI Polri yang dikirim ke sana itu bukan menjaga pembangunan jalan tetapi masuk ke kampung-kampung masyarakat di sana," ucapnya.
(mdk/fik)